Kamis, 05 Februari 2015

DEPOT MIE KOCOK ACEH

HELLO, MBLEDOSS!
I am back! Happy Belated New Year 2015!


Mohon maaf sebelumnya karena akhir-akhir ini gw nggak ngepost apa-apa. Dan inilah post pertama gw di tahun yang baru ini, enjoy it!

Ada kabar gembira buat kita semua! Sekarang kalau mau makan kuliner dari Aceh udah nggak perlu jauh-jauh ke Aceh. Sejak tahun 2014 kemarin, telah dibuka depot "Mie Kocok Aceh". Weitss, jangan langsung berpikir "Ah, pasti sama aja kayak Mie Kocok Bandung!" atau "Duh, pasti harganya mahal!". Stop dengan pikiran-pikiran seperti itu karena Mie Kocok Aceh yang ini jelas berbeda dengan Mie Kocok Bandung dan harganya sangat bersahabat dengan kocek anak muda jaman sekarang! ^^

Depot Mie Kocok Aceh ini berada di Jl. Pucang Jajar no.6, Surabaya. Dimanakah Pucang Jajar itu? Berikut gw kasih arahan abstraknya ya:
Dari jalan raya Nginden ambil lurus aja sampai mentok bundaran yang kalau lurus kita bertemu dengan RSJ Menur. Nah disini bagi yang ingin cek kesehatan jiwa bisa lurus aja tetapi bagi yang ingin makan Mie Kocok Aceh beloklah ke kiri. Setelah kalian belok ke kiri, kalian lurus aja sampai bertemu dengan perempatan pertama. Di situ kalian belok ke kanan yang ada jembatan kecilnya, lalu lurus aja sampai menemukan sekolahan di sebelah kiri (gw lupa nama sekolahannya). Tolehlah kepala anda ke kanan dan TARAAA! Depot Mie Kocok Aceh ada persis di seberang sekolahan tersebut. Mudah kan jalannya? 
Apabila kalian masih bingung, gw saranin kalian pakai GPS deh. Pasti kalian tahu kan apa itu GPS dan kegunaannya? Jadi sebagai generasi moderen dan mengedepankan efisiensi waktu dan efektivitas kerja ,please manfaatkanlah GPS tersebut.

Nah selesai urusan jalan sekarang gw mau cerita nih tentang pengalaman gw ke Depot Mie Kocok Aceh. Gw sama temen-temen berkunjung kesana kemarin malam, sebenarnya hampir batal sih karena hujan deras yang menguyur Surabaya setiap sore. Tetapi syukurlah setelah menunggu beberapa waktu akhirnya hujan reda, dan kami pun berangkat walau waktu sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam. Di perjalanan kami sempat khawatir kalau Depot Mie Kocok Aceh sudah tutup atau habis. Tetapi syukurlah ternyata depot itu masih buka dan masih lengkap menu yang ditawarkan! ^^

Empat orang kelaparan yang berusaha tersenyum ketika difoto walau hasrat ingin segera menyantap makanan yang terhidang^^
Begitu tiba di tempat, kami dihadapkan dengan pilihan menu yang beragam dan gambar yang menggugah selera. 
Tidak perlu menunggu lama lagi karena perut sudah minta diisi, kami segera memilih menu masing-masing. Kami sepakat untuk memilih menu yang berbeda-beda sehingga bisa saling mencicipi menu yang kami pilih. 
Kopi Terbalik                                                   Dengan harga Rp 7.000,00, kita sudah bisa menikmati secangkir kopi panas yang tentunya nikmat jika diminum saat hujan atau cuaca dingin. Kopi yang ditawarkan di tempat ini rasanya seperti kopi biasa pada umumnya. Pahit-manis. Tetapi yang unik adalah cara penyajiannya. Gelas berisi kopi benar-benar dibalik. Tidak ada tipuan kamera dalam foto ini. Cara meminumnya sederhana. Pertama, tiup dulu pinggiran gelas dengan sedotan sehingga kopi keluar sedikit-demi sedikit. Kemudian, kalian bisa meminumnya dengan menggunakan sedotan. Begitu terus hingga kopi habis. 

Mie Tomat Aceh 
Mie Tomat Aceh adalah menu terfavorit yang ditawarkan depot ini (sesuai dengan penelitian temen gw yang udah cek di internet). Tentunya sebagai menu favorit, mie ini memiliki harga paling mahal dari menu-menu lainnya. Tetapi tenang saja karena harganya masih manusiawi bagi dompet. Yap, cukup dengan Rp 22.000,00 saja anda sudah bisa menikmati sepiring Mie Tomat Aceh yang lezat dan mengenyangkan! 
Kuah dari mie tomat ini berbeda dengan mie kocok lainnya, lebih berasa tomat namun pedas dan pas di lidah. Gw cuma nyicip kuahnya doang sih soalnya menu ini pesanan temen gw. Menurut pendapat temen gw, mie ini enak banget, dia sampai pesan 1 bungkus lagi untuk dibawa pulang buat orang rumah. Jadi kalau kalian berkunjung kesana, jangan lupa pesan Mie Tomat Aceh ini ya.

Mie Kocok Aceh 
Nah ini juga adalah salah satu menu favorit di tempat ini. Kebetulan ini adalah pesanan gw. Komen gw buat mie yang satu ini adalah MANTAP! Biasanya kalau gw makan mie di depot-depot,kuahnya selalu kurang greget. Pasti gw tambahin bumbu dari merica, kecap, sambel, sampai garem, biar pas di lidah gw. Tapi untuk mie yang satu ini, gw acungin jempol tangan sama kaki gw! Kuahnya udah pas di lidah, mienya lembut, enak, lezat, bikin pengen lagi. Mie ini dilengkapi dengan daging ayam, perkedel kentang, dan bawang goreng yang menambah kelezatannya. Untuk Mie Kocok Aceh, kalian tinggal keluarin duit Rp17.000,00 saja and its very worth it!
Mie Kocok Udang
Rasa dan penampilannya tidak jauh berbeda dengan Mie Kocok Aceh. Yang berbeda hanya udang yang menghiasi mie tersebut. Kalau dihitung-hitung sekitar 5-6 biji udang di dalam mienya. Selain itu juga ada daging ayam dan bawang goreng yang setia menemani dan melengkapi kelezatan mie ini. Harganya gw kurang tahu, tapi rasanya tetap mantap dan bikin kalian ketagihan. 
Gw dan teman-teman juga membeli seporsi Tahu Tauge bumbu Aceh karena kita penasaran kayak apa sih bumbu Aceh itu. Sayangnya, taogenya habis, jadi kita harus cukup puas dengan tahu saja. Ternyata bumbunya mirip lah seperti bumbu tahu tek hanya saja tanpa petis. Satu kata untuk tahu bumbu Aceh ini : Enak! 
Satu lagi yang unik dari depot ini adalah acarnya. Kalau biasanya kita jumpai acar timun, disini acarnya menggunakan bawang merah. Awalnya gw sama teman-teman heran karena biasanya bawang merah mentah dipakai sebagai pelengkap makan sate tapi karena penasaran lebih besar daripada rasa heran, maka kita sikat aja acar bawang merah itu. Dan jeng..jeng..jeng.. Rasanya tidak mengecewakan dan cocok disantap bersama Mie Kocok! 
Jadi kesimpulan gw untuk kuliner kali ini adalah MANTAP! Dan pastinya gw pasti bakal balik lagi buat nyobain menu-menu lainnya terutama Mie Kocok Kepiting dan Nasi Gorengnya yang belum sempet gw coba.

So, buat kalian penggemar kuliner dan terutama penggemar mie, depot Mie Kocok Aceh sangat pas dan sesuai untuk tujuan kuliner kalian berikutnya. Oiya satu lagi depot ini sudah dipastikan menjual makanan HALAL! So, grab it fast, guys

Rabu, 24 Desember 2014

NDARJO DEMI EMON (PART 3)

Setelah panjang lebar berbagi cerita tentang suka-duka selama perjalanan gw menuju Ndarjo. Inilah pesan-kesan gw buat film Doraemon yang gw bela-belain. 



Seperti kata Intan, "Sebagai mantan anak SD yang tiap hari Minggu hampir tidak pernah absen nonton Doraemon, saya menyatakan Stand By Me, rekomended *nangis bahagia*"





Gw setuju banget! Keren, yah walaupun nggak keren-keren amat. Tetapi dari segi lucu dan sedihnya semuanya dapet! Ibaratnya bumbu nasi goreng tuh, dari komposisi bawang putih-bawang merah-lombok-tomat-terasi-garam, semuanya pas jumlahnya, dan menghasilkan nasi goreng yang mantap tiada duanya (sebenarnya lagi ngidam makan nasi goreng). Cerita Doraemon dimulai dari kedatangannya dari masa depan yang dikirim oleh cucunya Nobita. Sang cucu menceritakan kehidupan di masa depan dimana perusahaan Nobita terbakar dan akhirnya seluruh keluarganya melarat dan dengan adanya Doraemon diharapkan Nobita bisa berubah sehingga masa depan keluarganya bisa menjadi lebih baik. Awalnya Doraemon tidak mau bersama Nobita hingga dia diprogram dengan misi membahagiakan Nobita baru dia bisa kembali ke masa depan. Kebahagiaan Nobita ternyata adalah berhasil mendapatkan cinta Shizuka. Dengan bantuan alat-alat dari Doraemon, Nobita pun berusaha menjadi sosok yang diidamkan Shizuka sampai di satu titik ia sadar bahwa ia tidak bisa membahagiakan Shizuka. Akhirnya Nobita memilih menjauh dari Shizuka apalagi ketika ada Dekisugi yang pandai juga menyukai Shizuka. Bagaimana akhirnya? Apakah Doraemon berhasil menjalankan misinya? Apakah Nobita bisa mendapatkan Shizuka? Bagi yang penasaran gimana asyik dan serunya film Doraemon sekarang udah bisa nonton streamingnya. Udah keluar di internet pas hari dimana gw pergi nonton (agak nyesek). Tapi seperti kata Gabby, kita nggak perlu nyesel bela-belain nonton Doraemon sampai ke Ndarjo, karena mungkin filmnya sekarang udah bisa didownload tapi kebersamaan kita tidak pernah bisa didownload. 
Siloam's Family (Komunitas paling kece #versiGw)
Setelah tertawa dan menangis bombay karena Doraemon, kami merasa lapar. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 malam, semua tempat makan di Sun City Mall sudah tutup. Berbekal pengetahuan minim tentang makanan enak di Sidoarjo karena kebetulan dua orang yang  ngakunya dari Sidoarjo lebih sering makan di rumah daripada kuliner di kota sendiri, kami memutuskan mencari makanan di Gor Delta Sidoarjo. Setelah berjalan melihat-lihat, akhirnya kami memilih makan di Seafood Pak Joyo karena kelihatannya paling ramai. 


Bebek Goreng

 Ayam Goreng
 Cumi Asam Manis












Sambal yang disediakan ada dua macam yaitu sambal hijau dan sambal merah. Daging ayam yang gw makan empuk dan enak apalagi ditambah dengan sambalnya. Rasa sambal yang pedas dan nikmat menambah selera makan gw, pengen sih nambah nasi tapi inget kondisi body yang butuh pengurangan lemak jadi gw menahan diri. Untuk bebek nya sendiri katanya sih agak alot ya, tapi tetap enak. Sedangkan cumi asam manisnya menurut gw kurang sip ya mungkin karena kuahnya terlalu banyak hehehe. Tapi bolehlah kalau ke Sidoarjo gw ngulang lagi makan disini karena sambalnya yang ngangenin. 

Akhir cerita, kesan gw pergi ke Ndarjo demi Emon itu deg-degan, capek, lelah, tapi super duper nyenengin karena bareng sama komunitas gw yang lucu dan asyik! 


The End~

Jumat, 19 Desember 2014

NDARJO DEMI EMON (PART 2)

Masih dalam judul "NDARJO DEMI EMON", gw mau lanjutin suka-duka gw ke Sidoarjo demi Doraemon. Gw akhirnya bisa tiba di kos gw dengan selamat dan tanpa kekurangan apa pun, malah ketambahan bau-bau terasi gara-gara ngelewatin pabrik terasi. Gw mandi kilat, gw sisiran kilat, gw ganti baju kilat, intinya semua serba kilat, karena gw udah terlambat dari jam yang ditetapkan. Gw segera meluncur ke tempat kumpul. Total jumlah kami yang berangkat dari Surabaya ada 9 orang, sedangkan 1 orang langsung berangkat dari rumahnya. Transport yang kami gunakan adalah 2 mobil mungil yang lucu dan menggemaskan. Kecemasan yang gw rasakan adalah ini pertama kalinya gw bawa mobil keluar kota (walaupun cuma di Ndarjo), gw masih belum lihai dalam hal parkir, dan terakhir cuma 1 orang (namanya Gabby) yang tahu jalan di Ndarjo dan mall yang yang akan kami tuju. Gw secara pribadi pengen Gabby ada di mobil gw, karena dia yang tahu jalannya. Tapi takdir berkata lain, Gabby masuk ke mobil satunya. Jadi gw berpesan pada Gerry (yang punya mobil) supaya pelan-pelan jalannya karena gw takut ketinggalan. Kami pun mulai meluncur pelan namun pasti. Di mobil gw berisi 5 orang cewek cantik, mandiri, dan baik hati yaitu gw, Mei, Mauren, Vio, dan Intan (semoga mereka nggak baca ini karena gw takut mereka jadi congkak). Sayangnya, nggak ada satu pun dari kita yang tau jalan ke Ndarjo. Kita buta arah, kita tak tahu kemana harus melangkah.

Semua indah pada awalnya, kami bercanda dan tertawa bahagia di dalam mobil. Gw santai ngikutin mobil Gerry di depan. Prahara mulai terjadi waktu sampai di Jalan Ahmad Yani. Terjadi sedikit kemacetan, gw ambil jalur kanan,sedangkan Gerry ambil jalur tengah. Ternyata, jalur yang gw ambil jadi lancar banget sedangkan jalur tengah tetap macet, alhasil gw malah ngelewatin mobil Gerry. Gw nyalip dia. Gw panik, bingung, ini gw harus kemana. Semua yang ada di dalam mobil gw juga ikutan bingung, mereka berusaha menghubungi orang-orang di mobil Gerry, menanyakan kemana jalan yang harus diambil. Akhirnya kita mendapatkan petunjuk : Lewat tol yang persis berada di sebelah kiri Cito (Mall City of Tomorrow). Gw masih bingung, seingat gw sih sebelah kiri Cito jalan kecil. Tapi ternyata bukan itu yang dimaksud. Kami berputar di Bundaran Waru tetapi tidak sampai putar balik, ambil arah kanan, dan ada jalan tol menanjak tulisannya Sidoarjo, Gempol, Porong. Gw tanya sama Intan, dia jawab iya, naik aja. Gw naik ke tol itu. Mei langsung teriak histeris, dia bilang salah, harusnya lewat tol yang ada di sebelah kiri, karena memang di tulisannya tanda panahnya ke kiri. Gw jadi panik lagi. Ini yang bener gimana. Akhirnya gw tanya petugas tolnya dan syukurlah ternyata benar, tinggal lurus aja udah Sidoarjo. Gw tanya dimana Sun City Mall (tempat gw mau nonton), si petugas malah bingung dan bertanya kepada temannya, setelah itu dia diem, nggak menjawab pertanyaan gw. Gw tanya ulang lagi, dia tetap diem. Gw jadi agak sebel, akhirnya gw kembali melaju. Intan menenangkan, dia bilang kata Fhelix lurus aja, nanti ketemu gerbang tol Sidoarjo 1 baru masuk, mallnya deket ada di sebelah kiri. Perjalanan lewat jalan tol jadi berasa mau pergi jauh. Kita excited banget walaupun masih ada kecemasan karena masih agak abu-abu sama jalannya. Setelah menempuh 10km, akhirnya kami menemukan gerbang tol Sidoarjo, Vio bertanya dengan polos, loh tol 1 nya yang mana kok cuma ada tulisan gerbang tol Sidoarjo. Di sebelah kanan tol ada mall dengan tulisan Matahari, Mei langsung bilang,"Eh, itu bukan mallnya?" Gw bingung karena posisi mobil ada di sebelah kiri sedangkan mall ada di sebelah kanan. Akhirnya mobil rame lagi, ada yang bingung cari tulisan Tol Sidoarjo 1, ada yang maksa kalau sebelah kanan itu mall yang kita tuju. Gw pegang setir, gw menutup mata, gw pura-pura mewek. "Tenangin hati gw, plis," pinta gw dengan maksud bercanda. Semua orang dalam mobil ketawa, Mauren menepuk-nepuk pundak gw. Akhirnya kita sampai di petugas tol, sambil membayar, gw bertanya dengan suara agak keras (karena trauma dikacangin sama petugas tol sebelumnya) dimana Sun City Mall. Syukurlah petugasnya baik, dia bilang tinggal lurus aja, nanti di sebelah kiri jalan. Gw tersenyum manis dan menatap penuh terima kasih kepada petugasnya. 

Akhirnya kami sampai ke Sun City Mall, kami semua bahagia dan terharu karena berhasil melewati semua rintangan yang ada. Tapi ternyata rintangan kami belum selesai. Mall nya ramai banget, terutama tempat parkirannya. Gw tanya sama satpam-satpam yang berjaga di tiap baris parkiran, jawabannya cuma "penuh, maju aja". Maju aja terus sampai film Doraemonnya tinggal kenangan, pikir gw sebel. Akhirnya setelah sampai di ujung bahkan hampir keluar mall, kita dapat tempar parkir di depan Pizza Hut. Satpam yang merangkap sebagai tukang parkir pun mulai memberi aba-aba ke gw. Tapi ada yang aneh dengan aba-aba si satpam.

Satpam: Kanan..Kanan..
(gw banting setir ke kanan sambil mundur)
Tiiit..tiiittt.. (Sensor belakang mobil gw bunyi). Gw berhenti.
Satpam: terus..terus.. Ya, seperti tadi..
Gw diem aja, ngeliatin satpamnya. Gw akhirnya milih buat maju dulu sambil banting setir ke kanan. Mei yang ada di sebelah gw mencoba membantu. 
Mei : Kiri.. Kiri..
Satpam : Kanan... Kanan..
Gw melihat belakang, harusnya ke kiri. Gw lihat lagi satpamnya. 
Satpam : Maju dulu..Maju dulu..
Gw maju ngikutin kata-katanya.
Satpam : Yak, mundur.. Seperti tadi, ya seperti tadi..
Gw noleh ke temen-temen gw di belakang.
Gw : Eh, satpamnya nggak bisa markirin nih..
Langsung semua ketawa. Gw heran sih kenapa mereka tertawa tapi mereka bilang wajah gw waktu ngomong satpamnya nggak bisa markirin lucu banget. Oke, thanks.
Akhirnya gw mengikuti insting gw dan petunjuk dari Mei buat parkir, sekitar 5 menit kemudian kami sukses parkir dengan rapi dan lurus. Dan kita pun berjalan menuju lobby tempat dimana teman-teman yang lain sudah menunggu. 

Kesan gw keluar kota yang gw nggak tahu tempatnya itu asyik, bikin adrenalin meningkat karena gw panik berkali-kali, lucu, menegangkan. Pesan gw : pastikan setidaknya ada 1 orang yang tahu jalan, 1 orang yang bisa menenangkan di kala kamu panik, dan 1 orang yang tetap ceria apa pun situasinya. 

NDARJO DEMI EMON (PART 1)

Sekadar pemberitahuan, untuk beberapa minggu ke depan gw nggak bisa pergi bareng dengan grup "MBLEDOSS" karena sebagian dari mereka sedang menikmati indahnya pulang kampung. Bunga dan Melati lagi sibuk nonton film korea dari pagi sampai pagi lagi di rumahnya. Gw nggak bakal heran kalau pas mereka balik sini mereka jadi nggak bisa bahasa Indonesia dan tiba-tiba jadi fasih berbahasa Korea. Mawar mungkin lagi sibuk bermain atau berkutat sama skripsinya (bentar lagi dia sidang skripsi loo, doain ya^^). Mini juga sudah pulkam, semoga dia makin gendut di rumah. Masih ada beberapa yang ada di Surabaya tapi kami belum ada rencana untuk kuliner atau pergi bareng lagi. I miss them all T_T. Kangen sama lucunya Bunga yang polos, bawelnya si Melati, judesnya si Mawar (eh..), dan diemnya si Mini tapi kalau sekali ngomong bikin ngakak. Tapi gw nggak bisa terus berkubang dalam kekangenan ini, jadi gw putusin buat move on

Untuk menjalankan misi move on (sebenarnya bosen di kos melulu tiap malam) gw hangout bareng komunitas gw dari gereja. Nah, gw mau berbagi cerita, kesan-pesan, harapan, cita-cita (eh..) melalui pengalaman gw kemarin malam. Begini ceritanya, gw dan temen2  sejak senin atau selasa atau rabu (gw lupa) berencana menonton Doraemon yang digembar-gemborkan bagus sama orang-orang. Demi menonton film ini, kita harus pergi keluar kota alias Sidoarjo a.k.a Ndarjo yang jaraknya bisa ditempuh kurang lebih 45 menit sampai 1 jam (kalau macet) dari Surabaya. Kebetulan ada temen gw namanya Fhelix yang rumahnya di Ndarjo, jadi doi yang walaupun sudah nonton namun dengan baik hati mau membelikan tiket sehingga kami tidak perlu khawatir harus mengantri atau kehabisan tiket ketika sampai disana. Hari Jumat pun tiba, siang harinya Fhelix pergi ke Platinum Cineplex untuk membelikan kami tiket nonton. Dan ternyata peminat untuk film Doraemon ini masih banyak, buktinya kita dapet tempat duduk agak depan karena bagian atas sudah full.Terima kasih Fhelix atas jasamu yang rela berpanas-panas ria di siang hari demi kami (gw terharu yang sebesar-sebesarnya). 

Sebenarnya terjadi insiden kecil dalam pemesanan tiket ini. Gw sempet dibuat bingung sama salah satu temen gw yang galau dia jadi ikut nonton atau nggak. Sekitar pukul 10, gw disms sama temennya temen gw yang juga temen gw (bingung kan?). Beginilah kira-kira percakapan kami.
A (temennya temen gw yang juga temen gw) : Sori sebelumnya. Hari ini aku pinjem B (temen gw) bisa ga? Aku mau minta tolong dia temenin cari barang sebelum aku pulkam. Jadi dia ga bisa ikut nonton. Gimana?
Gw bingung nggak tahu harus balas apa. Gw jadi galau Fhelix udah pesen tiketnya belum ya. Akhirnya gw SMS si B. 
Gw: Loe jadi nonton gak? 
B (temen gw) : Bisa dibatalin? Aku kayaknya mau nemenin si A belanja. 
Gw: Oke, gw tanya dulu Fhelix udah beli tiketnya belum.
Gw tanya ke Fhelix dan syukurlah dia belum berangkat beli tiket, jadi gw ralat jumlah tiket yang harus dibeli. Tapi tiba- tiba A SMS lagi.
A: Eh, nggak jadi. Tiket nontonnya jangan dibatalin. Aku cari temen lain aja soalnya si B marah nih sama aku. SMS nya serem banget. Kamu tahu kan kalau dia marah kayak gimana? Kamu bisa bayangin kan nanti kalo dia jalan sama aku tapi dengan memendam dendam kesumat jadi tiba-tiba aku dibawa ke gedung tua terus disekap berhari-hari tanpa dikasi makan? Jadi ikutilah anjuranku untuk tetap beliin dia tiket daripada nyawa dan kecantikanku terancam.
Gw antara bingung dan kaget. Bingung soalnya tiketnya kan udah gw batalin, kaget karena nggak nyangka si B bisa sadis kayak gitu. Akhirnya gw tanya lagi ke B, dan dia tetep mau batalin, gw bilangin ke A tapi si A tetep nyuruh gw beliin si B tiket. Jujur gw bingung, gw seperti orang ke tiga dalam drama pertiketan ini (halah). Akhirnya gw kabarin si Fhelix, buat nambahin 1 tiket lagi, untunglah Fhelix belum beranjak dari tempat pembelian tiket. Gw nggak mau si A ditemukan di gedung kosong dalam keadaan kelaparan, jadi gw bilang ke si B kalau tiketnya udah terlanjur dibeliin. Syukurlah akhirnya si B walaupun dengan sebal jadi ikut nonton. 

Sore harinya waktu gw udah bersiap pulang kantor, gw ditelpon sama karyawan kantor atas yang satu mobil antar jemput dengan gw. Dia kasih kabar kalau hari ini bakal pulang malam, jadi gw diminta tolong pesen bakso di depan kantor. Gw langsung kaget, gw lihat jam udah jam 5, gw rencana berangkat dari Surabaya ke Ndarjo jam setengah 7, perjalanan kantor ke kos-kosan gw sekitar 45 menitan. Gw mau batalin nggak ikut nonton juga nggak mungkin karena tiket udah dibeli dan 4 orang rencananya bareng gw pergi ke Ndarjo. Kalau gw batalin mendadak bisa-bisa gw tinggal nama doang sebelum liburan Natal. Untungnya gw keinget bis ijo, kendaraan umum yang biasanya lewat kantor gw dan berhenti di Giant dekat rumah bos gw. Akhirnya bersama 1 teman yang juga merupakan partner kerja gw dan yang biasanya gw panggil Icut, kami nekat nyegat bis ijo. Ini pertama kalinya gw dan Icut naik bis ijo, kita udah kayak orang ilang di dalam bis. Diem-dieman, mendekap erat-erat tas yang kami bawa, melirik curiga pada setiap orang yang naik bis dan berada di dekat kami. Karena bis ijo mencari penumpang sepanjang jalan jadi lajunya pelan banget. Dalam perjalanan ini kami melewati berbagai pabrik, ada pabrik kopi, pabrik makanan ternak, dan yang paling keren pabrik terasi. Semua bau-bauan masuk di dalam bis dan yang paling dahsyat adalah bau TERASI. Harumm sampai kepala gw pusing, Icut malah udah menunjukkan ekspresi bersiap-siap untuk muntah. Melewati semua itu kami tetap tegar. Gw berusaha menghibur. Biarlah ini menjadi kenangan manis yang tak terlupakan, kata gw sambil tersenyum manis. Icut tersenyum kecut. Akhirnya kita sampai juga di Giant dekat rumah Bos, kami berencana naik taksi menuju rumah Bos, karena kami sudah lelah dengan semua ini. Taksi yang ditunggu tak kunjung datang, gw lihat jam udah menunjukkan pukul 6.15 malam. Icut usul supaya kita naik becak, gw sedikit ragu, takut abang becaknya nggak kuat ngangkut soalnya kami lumayan sehat dan makmur. Tapi akhirnya gw menyerah karena keadaan, gw deketin tukang becak terdekat, gw tanya berapa harga ke rumah Bos gw. Gw dan Icut pun naik becak. Dan TADAAA.. Becaknya nggak cukup buat kami berdua, sesak, pantat Icut bahkan agak nggak nyentuh tempat duduk. 
Ini foto kami waktu naik becak
Kami terpaksa menahan rasa sakit dan penat di pantat untuk sesaat. Gw semakin cemas dengan abang becaknya. Nafasnya ngos-ngosan waktu menggenjot becak.  Gw takut tiba-tiba dia pingsan, kejang-kejang di tengah jalan karena kecapekan. Gw ajak ngomong, cuma dibalas dengan dengusan nafas. Gw cuma tanya yang jawabannya tinggal iya atau nggak aja, dia nggak kuat jawabnya. Gw bayangin kalau si abang becak beneran pingsan terus jadi berita di koran. Headlinenya gini "Akibat Dua Wanita Sehat, Seorang Tukang Becak Hampir Menempuh Ajalnya", plus foto gw sama Icut yang agak diburam-buramin. Tapi syukurlah apa yang gw takutkan nggak terjadi. Gw sama Icut tiba di rumah Bos dengan selamat, gw segera ambil motor dan langsung tancap gas pulang ke kos-kosan, berharap gw masih sempat mandi sebelum pergi ke Ndarjo. 

Kamis, 18 Desember 2014

SEAFOOD SARI LAUT KAPASAN (Repeat)

Selama 6 tahun gw berada di Surabaya, gw suka banget yang namanya nonton dan kuliner. Memanjakan mata dan perut adalah hobi alami gw, nggak heran selama 6 tahun di Surabaya, gw nggak kurus-kurus. Kata mama, gw janji palsu. Dulu pas SMP bilangnya SMA bakal kurus, pas SMA janji kalau kuliah bakal langsing tapi kenyataannya badan gw segini-segini aja dari dulu. Itulah sebabnya tiap kali ketemu, mama selalu nyanyi "mana janji manismu" punyanya Dewi Sandra. 

Nah, ngomong-ngomong tentang makanan, baru-baru ini gw sama temen-temen dari grup MBLEDOS sukses mencoba seafood yang terkenal di daerah Kapasan, namanya "SARI LAUT". Kesohoran tempat makan ini udah sampai di kuping gw sejak berbulan-bulan yang lalu, tapi baru beberapa hari lalu gw baru bisa membuktikan sendiri kelezatan masakan seafood dari tempat ini. 

Pencarian tempat seafood ini sebenarnya udah gw lakuin 3-4 bulan lalu sama salah satu temen dari grup MBLEDOS. Sayangnya waktu itu kami tidak berhasil menemukannya dan mencoba tempat seafood yang salah dan harganya lumayan mahal. 

MBLEDOS GROUP ^.^v
 
Hari Minggu kemarin tepatnya tanggal 30 November 2014, gw bersama teman-teman dengan modal nekad dan petunjuk terbatas meluncur ke sana. Seperti yang gw cerita di "Hello, Mbledos", kami berjumlah 8 orang dengan minoritas cowo yang hanya 2 orang dan sisanya cewe. Suasana di SARI LAUT sangat ramai karena pengunjung terus berdatangan. Setelah menunggu beberapa menit, kami akhirnya berhasil mendapatkan meja walaupun tempatnya agak kurang nyaman karena berdekatan dengan penggorengan. 


Di Sari Laut ini djual tiga pilihan kepiting :
1. Kepiting biasa : Rp 150 ribu
2. Kepiting super : Rp 200 ribu
3. Kepiting telur  : Rp 150 ribu
Untuk seafood lainnya tersedia udang dan cumi masing-masing dengan harga Rp 23ribu, sedangkan untuk jenis ikannya gw lupa ada atau nggak, karena pada dasarnya gw nggak suka ikan.

Untuk bumbunya seingat gw ada bumbu asam manis, mentega, dan kecap.


Karena gw sama temen-temen gw baru pertama kali datang jadi kita memesan sesuai dengan menu favorit disana. Menu favorit disni adalah kepiting asam manis, kami memesan kepiting super karena jumlah kami cukup banyak. Kemudian kami memesan cumi-cumi asam manis, udang mentega, dan udang kecap. 

Untuk rasa, kepiting asam manis sungguh lezat, sama lezatnya dengan kepiting yang pernah gw makan di Cak Gundul walaupun porsinya lebih sedikit. Bumbunya meresap dan pas di lidah (iklan banget). Bagi gw rasanya cukup pake bumbu sama nasi, udah nendang banget. Untuk cumi-cuminya nggak seberapa enak menurut gw dan temen-temen gw, masih kerasa amisnya, dan bumbunya kurang sip. Tapi buat udangnya, gw acungin dua jempol. Mantap baik yang rasa kecap maupun mentega. 

Harganya lumayan murah, untuk total akhir per orang cukup membayar sekitar Rp 40ribu sudah termasuk nasi dan minumannya. 

Recomended!!
Selamat mencoba^.^





LATTE BRUNCH AND FINE DINING (Repeat)

Yuhuuu..
Mbledoss kembali hadir!! 

Kali ini gw mau memperkenalkan satu kafe yang lumayan baru di Surabaya. Sebenarnya gw perginya udah lumayan lama, tapi gapapalah berbagi cerita hasil kuliner gw.  
Nama kafenya adalah Latte Brunch and Fine Dining. Tempatnya di jalan Nginden Intan Timur F5/4 , pokoknya di dekatnya gereja Bethany (seberangnya persis). 

Tanggal 15 November 2014, tepatnya di hari Sabtu, gw bersama dua temen yang sama-sama suka kuliner meluncur ke Latte. Dengan berbekal google maps, akhirnya kita nemu juga tempatnya. 

Begitu sampai, kita masuk ke dalam, dan ternyata tempatnya nngak begitu besar tapidesain interior di dalamnya menarik dan membuat kita jadi kepengen foto-foto. Nah berhubung waktu kita datang masih sepi, akhirnya dimulailah acara foto-foto ^^.

Nih, hasil jepret-menjepret. 

But first, let us take a selfie ^^
Ini si Bunga (yang di tulisan blog pertama gw)



Nah, setelah agak lama ngeliatin buku menu, bimbang harus memilih yang mana, akhirnya gw sama temen2 memilih tiga menu yang berbeda dengan tujuan bisa saling mencicipi dan 1 menu dessert (biar hemat, karena dessertnya lumayan mahal).

Menu pilihan kami :-) 
Untuk main coursenya harganya lumayan mahal sekitar 150-200ribu (yang jelas nggak gw pilih karena kondisi dompet yang miris). Harga menu yang kami pilih sekitar 50-60ribuan.

Red Velvet and Moccachino Blended (Rp 35ribu) 

Satu kata yang menggambarkan minuman ini: MANTAP!
So, kalo kalian berkunjung ke Latte, jangan lupa pesan Red Velvet atau Moccachino Blended. Dijamin puas ^^
Hot Red Velvet (Rp 35ribu)
Gak bisa komen soalnya gw nggak minum. Tapi kata temen gw enak ^^
Dark Chocolate (Rp55ribu)
Yang ini: LUAR BIASA!
Porsinya kecil banget, padahal gw patungan tuh sama temen2 jadi cuma beli satu. Rasanya pas. Manisnya oke, lumer di lidah, bikin nagih sih tapi inget harganya jadi mikir-mikir lagi deh. But, its RECOMENDED!









Egg Benedict (Rp50-55ribu)
Tampilannya menarik. Telurnya dapet dua lho, gw nggak tau sih kalo di tempat lain gimana. Hahaha. 








Corn-Dorry (Rp55-60ribu) 
Nah ini pesenan gw. Namanya gw lupa tapi ada corn-cornnya kok. Hahaha. Mirip kayak fish and chips sebenarnya, hanya dibaluri dengan jagung untuk bagian luarnya.
Tapi sayang kurang pas dengan selera gw. Terlalu asin dan bikin eneg, gw sampai nggak habis makannya. 






Sayangnya, buat wagyu burger, gw nggak ada foto close upnya. Tapi di foto atas (caption: menu pilihan kami) bisa dilihat, dia yang berwarna hitam. Harganya sekitar Rp 55ribu, rasanya okelah. Cukup memuaskan ^^.

Dari segi pelayanan, waitress nya cukup baik. Tapi untuk penyajian makanan lumayan lama, padahal kami adalah tamu satu-satunya waktu itu. Oiya, Latte juga sering dibooking untuk acara-acara misalnya reunian atau acara ulang tahun karena suasananya yang nyaman dan interiornya yang menarik jadi pas banget untuk tempat kumpul bersama teman-teman. 

Jadi, kalau weekend bingung mau ngapain, coba sesekali ke Latte Brunch and Fine Dining. Tempat yang lumayan oke untuk eat-love-friendship ^^

FYI : MBLEDOSS sekarang punya instagram looo.. Buat kalian yang hobi kuliner bisa follow ig : @mbledosfoodgram ^^

"We like, we eat, we post, we share!"




YANG BIASA TERNYATA BERHARGA.. WOW!

Hello, kancah muda!! Hari-hari ini lagi booming film Doraemon yang judulnya "Stand By Me". Semua (terutama temen-temen gw) lagi ribut pengen nonton film yang satu ini, karena film ini adalah ending dari film Doraemon yang sering kita lihat di TV setiap hari Minggu pukul 07.30 di RCTI (sampai hapal jadwalnya). Bukan promosi, bukan iklan, juga bukan cari sensasi, film Doraemon "Stand By Me" hanya tayang di Platinum Cineplex dan BIitzmegaplix. Sekadar mau pamer, malam ini gw bakal meluncur ke Sidoarjo buat nonton film ini bareng komunitas gw. Kenapa gw ke Sidoarjo? Karena Platinum Cineplex hanya ada di Sidoarjo, jadi jangan heran kalau akhir-akhir ini banyak orang Surabaya pergi ke Sidoarjo. Semua itu demi menonton film Doraemon "Stand By Me".

Nah, tulisan gw kali ini nggak membahas film Doraemon, karena kalau itu loe bisa nonton sendiri di cineplex terdekat. Gw mau membahas quote "Siapa sangka sesuatu yang kita anggap biasa setiap harinya ternyata begitu berharga". Akhir-akhir ini banyak banget yang pasang gambar Doraemon beserta quote tersebut dan gw jadi meresapi makna dari kalimat itu (ceileh..).


Berbicara tentang hal-hal yang biasa tetapi sebenarnya berharga pasti banyak banget dan nggak ada habisnya. Tapi gw coba membuat list seperti berikut ini.
1. TUHAN
Kalau bukan karena Tuhan, kita pasti nggak bakal ada di dunia ini. Ya bukan berarti gw nggak menghargai usaha orang tua kita dalam proses penciptaan kita. Tetapi kalau Tuhan nggak berkata ,"Jadilah!", gw jamin saat ini kita nggak bakal ada di dunia ini, kita mungkin masih menjadi..ehmm.. gw juga bingung jadi apa. Kita paling suka menganggap remeh yang namanya pemberian Tuhan. Salah satu contoh sederhana yang seringkali kita anggap remeh yaitu udara. Setiap hari, setiap saat, setiap detik, setiap helaan dan tarikan nafas semua makhluk pasti perlu udara. Setuju atau sependapat? Bisa loe bayangin kalau persediaan udara di dunia ini habis, gw jamin nggak sampai 5 menit semuanya bakal panik, berlarian kesana-kemari seperti kera sakti, dan akhirnya mati. Ngeri kan? Kita juga suka mengeluh, misalnya hujan lebat, kita sering bilang, “ Aduhhh..Banjir, basah, becek, nggak ada ojek” ala Cinta Laura. Padahal kalau nggak ada hujan, jangan harap padi bisa dipanen, ada sumber air minum aja udah untung-untungan. Pada akhirnya kita menganggap biasa keberadaan Tuhan. Kita anggap udah wajar kita bisa bernafas, kita bisa bergerak, makan, minum, main. Kita lupa kalau bukan karena Tuhan, menggerakan satu jari pun kita tidak akan bisa. Tanpa kita sadari, Tuhan itu selalu ada buat kita. Dia bukan pribadi yang biasa, Dia adalah pribadi yang sungguh berharga. Gw yakin tanpa Tuhan, gw bukan siapa-siapa, loe bukan siapa-siapa. 

2. ORANG TUA
Guys, tanpa kita sadari kita merasa yang sudah dilakukan oleh orang tua kita selama ini untuk kita adalah hal yang wajar mereka lakukan. Mereka mau banting tulang, banting meja, banting kursi, banting-bantingan untuk menghidupi kita adalah sesuatu yang memang seharusnya mereka lakukan. Ini adalah pemikiran yang SALAH. Orang tua kita mempunyai pilihan, mereka bisa membesarkan kita atau mereka mau menelantarkan kita. Ketika mereka memilih untuk melahirkan dan membesarkan kita, itu membuat kita berharga bagi mereka. Kita adalah hal yang tidak biasa, sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh, sehingga mereka menjagai kita dengan hati-hati dan penuh kasih sayang. Tetapi bagaimana dengan pandangan kita terhadap orang tua kita? Waktu gw remaja, gw tergolong anak yang nakal. Gw mengalami masa-masa pencarian jati diri, suka berontak, merasa diri sudah dewasa sehingga sulit diatur. Gw nggak pernah menghargai apa yang orang tua gw udah lakuin. Setiap keinginan gw harus diturutin, kalau nggak gw ngambek, mengurung diri di kamar sampai Mama gw bingung. Suatu hari Mama jatuh sakit dan harus dioperasi. Perasaan gw campur aduk, gw nangis sendiri di kamar, gw menyesali hal-hal konyol yang udah gw lakuin. Dari situ gw sadar kalau orang tua gw tuh berharga, gw nggak bisa bayangin gimana kalau mereka tiada. Mulai saat itu, gw mulai belajar menghargai orang tua gw. Meluangkan waktu bersama orang tua gw. Kita memang perlu bergaul dengan orang-orang  karena itu salah satu proses pembentukan karakter dan pribadi kita tetapi jangan sampai kita melupakan pembentuk karakter pertama kita yaitu KELUARGA terutama ORANGTUA. “Ingatlah, ketika kita beranjak dewasa, orang tua kita bertambah tua..”

3. TEMAN-SAHABAT
Ada pepatah mengatakan "mencari 1000 musuh itu gampang, tapi mencari 1 teman itu yang sulit" (kira-kira begitu kalimatnya). Dulu pas SD gw pernah jadi ketua geng (mengangkat diri sendiri jadi ketua geng tepatnya), pengikut gw banyak (baca: pengikut main lompat tali dan masak-masakan bukan pengikut aliran sesat), yang pengen gabung dalam geng gw lebih banyak lagi (karena gw punya 1 set mainan buat rumah-rumahan dan masak-masakan paling lengkap di sekolah). Karena banyaknya yang ngefans sama gw (baca: ngefans sama mainan gw), gw jadi congkak, jual mahal, sok keren, sok beken. Alhasil gw jadi suka gonta-ganti temen, satu hari gw temenan baik sama si A, besoknya gw musuhin dia tanpa sebab, gw gantian jalan sama si B. Gitu terus sampai matahari terbit dari barat. Intinya gw anggap teman itu seperti mainan, yang kalau gw bosan, gw cari yang baru, gw buang yang lama. Suatu hari gw pindah pulau, pindah kota, pindah rumah, pindah sekolah, walaupun belum pindah negara. Gw tinggal di pulau baru, kota baru, rumah baru, sekolah baru, dan jeng..jeng..jeng.. teman-teman baru. Disini gw mulai beradaptasi. Perlahan tapi pasti gw kangen sama teman-teman lama gw, yang walaupun gw suka jahatin tapi mereka tetep baik ke gw, tetap setia menemani gw entah karena mainan yang gw punya atau karena diri gw yang unyu. Gw mulai belajar menghargai teman-teman yang gw punya. Gw bertahan dan setia pada yang namanya "persahabatan". Karena mungkin gw bisa dapetin seribu bahkan sepuluh ribu orang yang mau main sama gw, tapi mungkin cuma satu atau dua orang yang mau setia menemani dalam suka dan duka kehidupan gw. Satu hal lagi yang gw belajar, teman-sahabat tidak akan selama-lamanya ada dalam sepanjang kehidupan kita. Mungkin yang dulunya suka makan bareng, main bareng, tidur bareng (ehm..) bisa jadi jarang berjumpa, ketemu aja susah apalagi makan bareng. Mungkin yang dulunya temen sekarang jadi demen..upss.. Yah, intinya dari semua kalimat ini hargailah teman-teman yang loe punya saat ini karena ada saatnya loe mungkin nggak akan bisa bersama-sama dengan mereka lagi, mungkin loe bakal nemu teman baru di lingkungan baru tapi loe nggak akan bisa dapetin sesosok teman yang sama persis luar-dalam sama seperti yang loe punya saat ini. A friend loves at all times -Proverbs 17:17

4. SEMUA HAL YANG LOE PUNYA SAAT INI
Sebenarnya inti dari semua kalimat di atas cuma satu,"Be grateful". Apapun yang loe miliki saat ini, bersyukurlah. Contohnya sandal jepit. Mungkin yang loe punya bukan sandal jepit bermerek tapi setidaknya loe punyanya sepasang. Coba aja loe bayangin cuma punya 1 biji doang, terus kaki loe satunya gimana dong? Pake kresek?. Jadi sepasang sandal jepit tu berharga, guys. Mereka rela bersentuhan dengan aspal yang panas demi melindungi kaki kita yang mulus. Jangan sia-sia kan sandal jepit yang loe punya saat ini, rawatlah mereka dengan baik, cuci setiap minggu. 

Salam, Mbledoss^^.. (agak gantung sih, tapi ya udahlah, yang penting udah cuap-cuap)