Rabu, 24 Desember 2014

NDARJO DEMI EMON (PART 3)

Setelah panjang lebar berbagi cerita tentang suka-duka selama perjalanan gw menuju Ndarjo. Inilah pesan-kesan gw buat film Doraemon yang gw bela-belain. 



Seperti kata Intan, "Sebagai mantan anak SD yang tiap hari Minggu hampir tidak pernah absen nonton Doraemon, saya menyatakan Stand By Me, rekomended *nangis bahagia*"





Gw setuju banget! Keren, yah walaupun nggak keren-keren amat. Tetapi dari segi lucu dan sedihnya semuanya dapet! Ibaratnya bumbu nasi goreng tuh, dari komposisi bawang putih-bawang merah-lombok-tomat-terasi-garam, semuanya pas jumlahnya, dan menghasilkan nasi goreng yang mantap tiada duanya (sebenarnya lagi ngidam makan nasi goreng). Cerita Doraemon dimulai dari kedatangannya dari masa depan yang dikirim oleh cucunya Nobita. Sang cucu menceritakan kehidupan di masa depan dimana perusahaan Nobita terbakar dan akhirnya seluruh keluarganya melarat dan dengan adanya Doraemon diharapkan Nobita bisa berubah sehingga masa depan keluarganya bisa menjadi lebih baik. Awalnya Doraemon tidak mau bersama Nobita hingga dia diprogram dengan misi membahagiakan Nobita baru dia bisa kembali ke masa depan. Kebahagiaan Nobita ternyata adalah berhasil mendapatkan cinta Shizuka. Dengan bantuan alat-alat dari Doraemon, Nobita pun berusaha menjadi sosok yang diidamkan Shizuka sampai di satu titik ia sadar bahwa ia tidak bisa membahagiakan Shizuka. Akhirnya Nobita memilih menjauh dari Shizuka apalagi ketika ada Dekisugi yang pandai juga menyukai Shizuka. Bagaimana akhirnya? Apakah Doraemon berhasil menjalankan misinya? Apakah Nobita bisa mendapatkan Shizuka? Bagi yang penasaran gimana asyik dan serunya film Doraemon sekarang udah bisa nonton streamingnya. Udah keluar di internet pas hari dimana gw pergi nonton (agak nyesek). Tapi seperti kata Gabby, kita nggak perlu nyesel bela-belain nonton Doraemon sampai ke Ndarjo, karena mungkin filmnya sekarang udah bisa didownload tapi kebersamaan kita tidak pernah bisa didownload. 
Siloam's Family (Komunitas paling kece #versiGw)
Setelah tertawa dan menangis bombay karena Doraemon, kami merasa lapar. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 malam, semua tempat makan di Sun City Mall sudah tutup. Berbekal pengetahuan minim tentang makanan enak di Sidoarjo karena kebetulan dua orang yang  ngakunya dari Sidoarjo lebih sering makan di rumah daripada kuliner di kota sendiri, kami memutuskan mencari makanan di Gor Delta Sidoarjo. Setelah berjalan melihat-lihat, akhirnya kami memilih makan di Seafood Pak Joyo karena kelihatannya paling ramai. 


Bebek Goreng

 Ayam Goreng
 Cumi Asam Manis












Sambal yang disediakan ada dua macam yaitu sambal hijau dan sambal merah. Daging ayam yang gw makan empuk dan enak apalagi ditambah dengan sambalnya. Rasa sambal yang pedas dan nikmat menambah selera makan gw, pengen sih nambah nasi tapi inget kondisi body yang butuh pengurangan lemak jadi gw menahan diri. Untuk bebek nya sendiri katanya sih agak alot ya, tapi tetap enak. Sedangkan cumi asam manisnya menurut gw kurang sip ya mungkin karena kuahnya terlalu banyak hehehe. Tapi bolehlah kalau ke Sidoarjo gw ngulang lagi makan disini karena sambalnya yang ngangenin. 

Akhir cerita, kesan gw pergi ke Ndarjo demi Emon itu deg-degan, capek, lelah, tapi super duper nyenengin karena bareng sama komunitas gw yang lucu dan asyik! 


The End~

Jumat, 19 Desember 2014

NDARJO DEMI EMON (PART 2)

Masih dalam judul "NDARJO DEMI EMON", gw mau lanjutin suka-duka gw ke Sidoarjo demi Doraemon. Gw akhirnya bisa tiba di kos gw dengan selamat dan tanpa kekurangan apa pun, malah ketambahan bau-bau terasi gara-gara ngelewatin pabrik terasi. Gw mandi kilat, gw sisiran kilat, gw ganti baju kilat, intinya semua serba kilat, karena gw udah terlambat dari jam yang ditetapkan. Gw segera meluncur ke tempat kumpul. Total jumlah kami yang berangkat dari Surabaya ada 9 orang, sedangkan 1 orang langsung berangkat dari rumahnya. Transport yang kami gunakan adalah 2 mobil mungil yang lucu dan menggemaskan. Kecemasan yang gw rasakan adalah ini pertama kalinya gw bawa mobil keluar kota (walaupun cuma di Ndarjo), gw masih belum lihai dalam hal parkir, dan terakhir cuma 1 orang (namanya Gabby) yang tahu jalan di Ndarjo dan mall yang yang akan kami tuju. Gw secara pribadi pengen Gabby ada di mobil gw, karena dia yang tahu jalannya. Tapi takdir berkata lain, Gabby masuk ke mobil satunya. Jadi gw berpesan pada Gerry (yang punya mobil) supaya pelan-pelan jalannya karena gw takut ketinggalan. Kami pun mulai meluncur pelan namun pasti. Di mobil gw berisi 5 orang cewek cantik, mandiri, dan baik hati yaitu gw, Mei, Mauren, Vio, dan Intan (semoga mereka nggak baca ini karena gw takut mereka jadi congkak). Sayangnya, nggak ada satu pun dari kita yang tau jalan ke Ndarjo. Kita buta arah, kita tak tahu kemana harus melangkah.

Semua indah pada awalnya, kami bercanda dan tertawa bahagia di dalam mobil. Gw santai ngikutin mobil Gerry di depan. Prahara mulai terjadi waktu sampai di Jalan Ahmad Yani. Terjadi sedikit kemacetan, gw ambil jalur kanan,sedangkan Gerry ambil jalur tengah. Ternyata, jalur yang gw ambil jadi lancar banget sedangkan jalur tengah tetap macet, alhasil gw malah ngelewatin mobil Gerry. Gw nyalip dia. Gw panik, bingung, ini gw harus kemana. Semua yang ada di dalam mobil gw juga ikutan bingung, mereka berusaha menghubungi orang-orang di mobil Gerry, menanyakan kemana jalan yang harus diambil. Akhirnya kita mendapatkan petunjuk : Lewat tol yang persis berada di sebelah kiri Cito (Mall City of Tomorrow). Gw masih bingung, seingat gw sih sebelah kiri Cito jalan kecil. Tapi ternyata bukan itu yang dimaksud. Kami berputar di Bundaran Waru tetapi tidak sampai putar balik, ambil arah kanan, dan ada jalan tol menanjak tulisannya Sidoarjo, Gempol, Porong. Gw tanya sama Intan, dia jawab iya, naik aja. Gw naik ke tol itu. Mei langsung teriak histeris, dia bilang salah, harusnya lewat tol yang ada di sebelah kiri, karena memang di tulisannya tanda panahnya ke kiri. Gw jadi panik lagi. Ini yang bener gimana. Akhirnya gw tanya petugas tolnya dan syukurlah ternyata benar, tinggal lurus aja udah Sidoarjo. Gw tanya dimana Sun City Mall (tempat gw mau nonton), si petugas malah bingung dan bertanya kepada temannya, setelah itu dia diem, nggak menjawab pertanyaan gw. Gw tanya ulang lagi, dia tetap diem. Gw jadi agak sebel, akhirnya gw kembali melaju. Intan menenangkan, dia bilang kata Fhelix lurus aja, nanti ketemu gerbang tol Sidoarjo 1 baru masuk, mallnya deket ada di sebelah kiri. Perjalanan lewat jalan tol jadi berasa mau pergi jauh. Kita excited banget walaupun masih ada kecemasan karena masih agak abu-abu sama jalannya. Setelah menempuh 10km, akhirnya kami menemukan gerbang tol Sidoarjo, Vio bertanya dengan polos, loh tol 1 nya yang mana kok cuma ada tulisan gerbang tol Sidoarjo. Di sebelah kanan tol ada mall dengan tulisan Matahari, Mei langsung bilang,"Eh, itu bukan mallnya?" Gw bingung karena posisi mobil ada di sebelah kiri sedangkan mall ada di sebelah kanan. Akhirnya mobil rame lagi, ada yang bingung cari tulisan Tol Sidoarjo 1, ada yang maksa kalau sebelah kanan itu mall yang kita tuju. Gw pegang setir, gw menutup mata, gw pura-pura mewek. "Tenangin hati gw, plis," pinta gw dengan maksud bercanda. Semua orang dalam mobil ketawa, Mauren menepuk-nepuk pundak gw. Akhirnya kita sampai di petugas tol, sambil membayar, gw bertanya dengan suara agak keras (karena trauma dikacangin sama petugas tol sebelumnya) dimana Sun City Mall. Syukurlah petugasnya baik, dia bilang tinggal lurus aja, nanti di sebelah kiri jalan. Gw tersenyum manis dan menatap penuh terima kasih kepada petugasnya. 

Akhirnya kami sampai ke Sun City Mall, kami semua bahagia dan terharu karena berhasil melewati semua rintangan yang ada. Tapi ternyata rintangan kami belum selesai. Mall nya ramai banget, terutama tempat parkirannya. Gw tanya sama satpam-satpam yang berjaga di tiap baris parkiran, jawabannya cuma "penuh, maju aja". Maju aja terus sampai film Doraemonnya tinggal kenangan, pikir gw sebel. Akhirnya setelah sampai di ujung bahkan hampir keluar mall, kita dapat tempar parkir di depan Pizza Hut. Satpam yang merangkap sebagai tukang parkir pun mulai memberi aba-aba ke gw. Tapi ada yang aneh dengan aba-aba si satpam.

Satpam: Kanan..Kanan..
(gw banting setir ke kanan sambil mundur)
Tiiit..tiiittt.. (Sensor belakang mobil gw bunyi). Gw berhenti.
Satpam: terus..terus.. Ya, seperti tadi..
Gw diem aja, ngeliatin satpamnya. Gw akhirnya milih buat maju dulu sambil banting setir ke kanan. Mei yang ada di sebelah gw mencoba membantu. 
Mei : Kiri.. Kiri..
Satpam : Kanan... Kanan..
Gw melihat belakang, harusnya ke kiri. Gw lihat lagi satpamnya. 
Satpam : Maju dulu..Maju dulu..
Gw maju ngikutin kata-katanya.
Satpam : Yak, mundur.. Seperti tadi, ya seperti tadi..
Gw noleh ke temen-temen gw di belakang.
Gw : Eh, satpamnya nggak bisa markirin nih..
Langsung semua ketawa. Gw heran sih kenapa mereka tertawa tapi mereka bilang wajah gw waktu ngomong satpamnya nggak bisa markirin lucu banget. Oke, thanks.
Akhirnya gw mengikuti insting gw dan petunjuk dari Mei buat parkir, sekitar 5 menit kemudian kami sukses parkir dengan rapi dan lurus. Dan kita pun berjalan menuju lobby tempat dimana teman-teman yang lain sudah menunggu. 

Kesan gw keluar kota yang gw nggak tahu tempatnya itu asyik, bikin adrenalin meningkat karena gw panik berkali-kali, lucu, menegangkan. Pesan gw : pastikan setidaknya ada 1 orang yang tahu jalan, 1 orang yang bisa menenangkan di kala kamu panik, dan 1 orang yang tetap ceria apa pun situasinya. 

NDARJO DEMI EMON (PART 1)

Sekadar pemberitahuan, untuk beberapa minggu ke depan gw nggak bisa pergi bareng dengan grup "MBLEDOSS" karena sebagian dari mereka sedang menikmati indahnya pulang kampung. Bunga dan Melati lagi sibuk nonton film korea dari pagi sampai pagi lagi di rumahnya. Gw nggak bakal heran kalau pas mereka balik sini mereka jadi nggak bisa bahasa Indonesia dan tiba-tiba jadi fasih berbahasa Korea. Mawar mungkin lagi sibuk bermain atau berkutat sama skripsinya (bentar lagi dia sidang skripsi loo, doain ya^^). Mini juga sudah pulkam, semoga dia makin gendut di rumah. Masih ada beberapa yang ada di Surabaya tapi kami belum ada rencana untuk kuliner atau pergi bareng lagi. I miss them all T_T. Kangen sama lucunya Bunga yang polos, bawelnya si Melati, judesnya si Mawar (eh..), dan diemnya si Mini tapi kalau sekali ngomong bikin ngakak. Tapi gw nggak bisa terus berkubang dalam kekangenan ini, jadi gw putusin buat move on

Untuk menjalankan misi move on (sebenarnya bosen di kos melulu tiap malam) gw hangout bareng komunitas gw dari gereja. Nah, gw mau berbagi cerita, kesan-pesan, harapan, cita-cita (eh..) melalui pengalaman gw kemarin malam. Begini ceritanya, gw dan temen2  sejak senin atau selasa atau rabu (gw lupa) berencana menonton Doraemon yang digembar-gemborkan bagus sama orang-orang. Demi menonton film ini, kita harus pergi keluar kota alias Sidoarjo a.k.a Ndarjo yang jaraknya bisa ditempuh kurang lebih 45 menit sampai 1 jam (kalau macet) dari Surabaya. Kebetulan ada temen gw namanya Fhelix yang rumahnya di Ndarjo, jadi doi yang walaupun sudah nonton namun dengan baik hati mau membelikan tiket sehingga kami tidak perlu khawatir harus mengantri atau kehabisan tiket ketika sampai disana. Hari Jumat pun tiba, siang harinya Fhelix pergi ke Platinum Cineplex untuk membelikan kami tiket nonton. Dan ternyata peminat untuk film Doraemon ini masih banyak, buktinya kita dapet tempat duduk agak depan karena bagian atas sudah full.Terima kasih Fhelix atas jasamu yang rela berpanas-panas ria di siang hari demi kami (gw terharu yang sebesar-sebesarnya). 

Sebenarnya terjadi insiden kecil dalam pemesanan tiket ini. Gw sempet dibuat bingung sama salah satu temen gw yang galau dia jadi ikut nonton atau nggak. Sekitar pukul 10, gw disms sama temennya temen gw yang juga temen gw (bingung kan?). Beginilah kira-kira percakapan kami.
A (temennya temen gw yang juga temen gw) : Sori sebelumnya. Hari ini aku pinjem B (temen gw) bisa ga? Aku mau minta tolong dia temenin cari barang sebelum aku pulkam. Jadi dia ga bisa ikut nonton. Gimana?
Gw bingung nggak tahu harus balas apa. Gw jadi galau Fhelix udah pesen tiketnya belum ya. Akhirnya gw SMS si B. 
Gw: Loe jadi nonton gak? 
B (temen gw) : Bisa dibatalin? Aku kayaknya mau nemenin si A belanja. 
Gw: Oke, gw tanya dulu Fhelix udah beli tiketnya belum.
Gw tanya ke Fhelix dan syukurlah dia belum berangkat beli tiket, jadi gw ralat jumlah tiket yang harus dibeli. Tapi tiba- tiba A SMS lagi.
A: Eh, nggak jadi. Tiket nontonnya jangan dibatalin. Aku cari temen lain aja soalnya si B marah nih sama aku. SMS nya serem banget. Kamu tahu kan kalau dia marah kayak gimana? Kamu bisa bayangin kan nanti kalo dia jalan sama aku tapi dengan memendam dendam kesumat jadi tiba-tiba aku dibawa ke gedung tua terus disekap berhari-hari tanpa dikasi makan? Jadi ikutilah anjuranku untuk tetap beliin dia tiket daripada nyawa dan kecantikanku terancam.
Gw antara bingung dan kaget. Bingung soalnya tiketnya kan udah gw batalin, kaget karena nggak nyangka si B bisa sadis kayak gitu. Akhirnya gw tanya lagi ke B, dan dia tetep mau batalin, gw bilangin ke A tapi si A tetep nyuruh gw beliin si B tiket. Jujur gw bingung, gw seperti orang ke tiga dalam drama pertiketan ini (halah). Akhirnya gw kabarin si Fhelix, buat nambahin 1 tiket lagi, untunglah Fhelix belum beranjak dari tempat pembelian tiket. Gw nggak mau si A ditemukan di gedung kosong dalam keadaan kelaparan, jadi gw bilang ke si B kalau tiketnya udah terlanjur dibeliin. Syukurlah akhirnya si B walaupun dengan sebal jadi ikut nonton. 

Sore harinya waktu gw udah bersiap pulang kantor, gw ditelpon sama karyawan kantor atas yang satu mobil antar jemput dengan gw. Dia kasih kabar kalau hari ini bakal pulang malam, jadi gw diminta tolong pesen bakso di depan kantor. Gw langsung kaget, gw lihat jam udah jam 5, gw rencana berangkat dari Surabaya ke Ndarjo jam setengah 7, perjalanan kantor ke kos-kosan gw sekitar 45 menitan. Gw mau batalin nggak ikut nonton juga nggak mungkin karena tiket udah dibeli dan 4 orang rencananya bareng gw pergi ke Ndarjo. Kalau gw batalin mendadak bisa-bisa gw tinggal nama doang sebelum liburan Natal. Untungnya gw keinget bis ijo, kendaraan umum yang biasanya lewat kantor gw dan berhenti di Giant dekat rumah bos gw. Akhirnya bersama 1 teman yang juga merupakan partner kerja gw dan yang biasanya gw panggil Icut, kami nekat nyegat bis ijo. Ini pertama kalinya gw dan Icut naik bis ijo, kita udah kayak orang ilang di dalam bis. Diem-dieman, mendekap erat-erat tas yang kami bawa, melirik curiga pada setiap orang yang naik bis dan berada di dekat kami. Karena bis ijo mencari penumpang sepanjang jalan jadi lajunya pelan banget. Dalam perjalanan ini kami melewati berbagai pabrik, ada pabrik kopi, pabrik makanan ternak, dan yang paling keren pabrik terasi. Semua bau-bauan masuk di dalam bis dan yang paling dahsyat adalah bau TERASI. Harumm sampai kepala gw pusing, Icut malah udah menunjukkan ekspresi bersiap-siap untuk muntah. Melewati semua itu kami tetap tegar. Gw berusaha menghibur. Biarlah ini menjadi kenangan manis yang tak terlupakan, kata gw sambil tersenyum manis. Icut tersenyum kecut. Akhirnya kita sampai juga di Giant dekat rumah Bos, kami berencana naik taksi menuju rumah Bos, karena kami sudah lelah dengan semua ini. Taksi yang ditunggu tak kunjung datang, gw lihat jam udah menunjukkan pukul 6.15 malam. Icut usul supaya kita naik becak, gw sedikit ragu, takut abang becaknya nggak kuat ngangkut soalnya kami lumayan sehat dan makmur. Tapi akhirnya gw menyerah karena keadaan, gw deketin tukang becak terdekat, gw tanya berapa harga ke rumah Bos gw. Gw dan Icut pun naik becak. Dan TADAAA.. Becaknya nggak cukup buat kami berdua, sesak, pantat Icut bahkan agak nggak nyentuh tempat duduk. 
Ini foto kami waktu naik becak
Kami terpaksa menahan rasa sakit dan penat di pantat untuk sesaat. Gw semakin cemas dengan abang becaknya. Nafasnya ngos-ngosan waktu menggenjot becak.  Gw takut tiba-tiba dia pingsan, kejang-kejang di tengah jalan karena kecapekan. Gw ajak ngomong, cuma dibalas dengan dengusan nafas. Gw cuma tanya yang jawabannya tinggal iya atau nggak aja, dia nggak kuat jawabnya. Gw bayangin kalau si abang becak beneran pingsan terus jadi berita di koran. Headlinenya gini "Akibat Dua Wanita Sehat, Seorang Tukang Becak Hampir Menempuh Ajalnya", plus foto gw sama Icut yang agak diburam-buramin. Tapi syukurlah apa yang gw takutkan nggak terjadi. Gw sama Icut tiba di rumah Bos dengan selamat, gw segera ambil motor dan langsung tancap gas pulang ke kos-kosan, berharap gw masih sempat mandi sebelum pergi ke Ndarjo. 

Kamis, 18 Desember 2014

SEAFOOD SARI LAUT KAPASAN (Repeat)

Selama 6 tahun gw berada di Surabaya, gw suka banget yang namanya nonton dan kuliner. Memanjakan mata dan perut adalah hobi alami gw, nggak heran selama 6 tahun di Surabaya, gw nggak kurus-kurus. Kata mama, gw janji palsu. Dulu pas SMP bilangnya SMA bakal kurus, pas SMA janji kalau kuliah bakal langsing tapi kenyataannya badan gw segini-segini aja dari dulu. Itulah sebabnya tiap kali ketemu, mama selalu nyanyi "mana janji manismu" punyanya Dewi Sandra. 

Nah, ngomong-ngomong tentang makanan, baru-baru ini gw sama temen-temen dari grup MBLEDOS sukses mencoba seafood yang terkenal di daerah Kapasan, namanya "SARI LAUT". Kesohoran tempat makan ini udah sampai di kuping gw sejak berbulan-bulan yang lalu, tapi baru beberapa hari lalu gw baru bisa membuktikan sendiri kelezatan masakan seafood dari tempat ini. 

Pencarian tempat seafood ini sebenarnya udah gw lakuin 3-4 bulan lalu sama salah satu temen dari grup MBLEDOS. Sayangnya waktu itu kami tidak berhasil menemukannya dan mencoba tempat seafood yang salah dan harganya lumayan mahal. 

MBLEDOS GROUP ^.^v
 
Hari Minggu kemarin tepatnya tanggal 30 November 2014, gw bersama teman-teman dengan modal nekad dan petunjuk terbatas meluncur ke sana. Seperti yang gw cerita di "Hello, Mbledos", kami berjumlah 8 orang dengan minoritas cowo yang hanya 2 orang dan sisanya cewe. Suasana di SARI LAUT sangat ramai karena pengunjung terus berdatangan. Setelah menunggu beberapa menit, kami akhirnya berhasil mendapatkan meja walaupun tempatnya agak kurang nyaman karena berdekatan dengan penggorengan. 


Di Sari Laut ini djual tiga pilihan kepiting :
1. Kepiting biasa : Rp 150 ribu
2. Kepiting super : Rp 200 ribu
3. Kepiting telur  : Rp 150 ribu
Untuk seafood lainnya tersedia udang dan cumi masing-masing dengan harga Rp 23ribu, sedangkan untuk jenis ikannya gw lupa ada atau nggak, karena pada dasarnya gw nggak suka ikan.

Untuk bumbunya seingat gw ada bumbu asam manis, mentega, dan kecap.


Karena gw sama temen-temen gw baru pertama kali datang jadi kita memesan sesuai dengan menu favorit disana. Menu favorit disni adalah kepiting asam manis, kami memesan kepiting super karena jumlah kami cukup banyak. Kemudian kami memesan cumi-cumi asam manis, udang mentega, dan udang kecap. 

Untuk rasa, kepiting asam manis sungguh lezat, sama lezatnya dengan kepiting yang pernah gw makan di Cak Gundul walaupun porsinya lebih sedikit. Bumbunya meresap dan pas di lidah (iklan banget). Bagi gw rasanya cukup pake bumbu sama nasi, udah nendang banget. Untuk cumi-cuminya nggak seberapa enak menurut gw dan temen-temen gw, masih kerasa amisnya, dan bumbunya kurang sip. Tapi buat udangnya, gw acungin dua jempol. Mantap baik yang rasa kecap maupun mentega. 

Harganya lumayan murah, untuk total akhir per orang cukup membayar sekitar Rp 40ribu sudah termasuk nasi dan minumannya. 

Recomended!!
Selamat mencoba^.^





LATTE BRUNCH AND FINE DINING (Repeat)

Yuhuuu..
Mbledoss kembali hadir!! 

Kali ini gw mau memperkenalkan satu kafe yang lumayan baru di Surabaya. Sebenarnya gw perginya udah lumayan lama, tapi gapapalah berbagi cerita hasil kuliner gw.  
Nama kafenya adalah Latte Brunch and Fine Dining. Tempatnya di jalan Nginden Intan Timur F5/4 , pokoknya di dekatnya gereja Bethany (seberangnya persis). 

Tanggal 15 November 2014, tepatnya di hari Sabtu, gw bersama dua temen yang sama-sama suka kuliner meluncur ke Latte. Dengan berbekal google maps, akhirnya kita nemu juga tempatnya. 

Begitu sampai, kita masuk ke dalam, dan ternyata tempatnya nngak begitu besar tapidesain interior di dalamnya menarik dan membuat kita jadi kepengen foto-foto. Nah berhubung waktu kita datang masih sepi, akhirnya dimulailah acara foto-foto ^^.

Nih, hasil jepret-menjepret. 

But first, let us take a selfie ^^
Ini si Bunga (yang di tulisan blog pertama gw)



Nah, setelah agak lama ngeliatin buku menu, bimbang harus memilih yang mana, akhirnya gw sama temen2 memilih tiga menu yang berbeda dengan tujuan bisa saling mencicipi dan 1 menu dessert (biar hemat, karena dessertnya lumayan mahal).

Menu pilihan kami :-) 
Untuk main coursenya harganya lumayan mahal sekitar 150-200ribu (yang jelas nggak gw pilih karena kondisi dompet yang miris). Harga menu yang kami pilih sekitar 50-60ribuan.

Red Velvet and Moccachino Blended (Rp 35ribu) 

Satu kata yang menggambarkan minuman ini: MANTAP!
So, kalo kalian berkunjung ke Latte, jangan lupa pesan Red Velvet atau Moccachino Blended. Dijamin puas ^^
Hot Red Velvet (Rp 35ribu)
Gak bisa komen soalnya gw nggak minum. Tapi kata temen gw enak ^^
Dark Chocolate (Rp55ribu)
Yang ini: LUAR BIASA!
Porsinya kecil banget, padahal gw patungan tuh sama temen2 jadi cuma beli satu. Rasanya pas. Manisnya oke, lumer di lidah, bikin nagih sih tapi inget harganya jadi mikir-mikir lagi deh. But, its RECOMENDED!









Egg Benedict (Rp50-55ribu)
Tampilannya menarik. Telurnya dapet dua lho, gw nggak tau sih kalo di tempat lain gimana. Hahaha. 








Corn-Dorry (Rp55-60ribu) 
Nah ini pesenan gw. Namanya gw lupa tapi ada corn-cornnya kok. Hahaha. Mirip kayak fish and chips sebenarnya, hanya dibaluri dengan jagung untuk bagian luarnya.
Tapi sayang kurang pas dengan selera gw. Terlalu asin dan bikin eneg, gw sampai nggak habis makannya. 






Sayangnya, buat wagyu burger, gw nggak ada foto close upnya. Tapi di foto atas (caption: menu pilihan kami) bisa dilihat, dia yang berwarna hitam. Harganya sekitar Rp 55ribu, rasanya okelah. Cukup memuaskan ^^.

Dari segi pelayanan, waitress nya cukup baik. Tapi untuk penyajian makanan lumayan lama, padahal kami adalah tamu satu-satunya waktu itu. Oiya, Latte juga sering dibooking untuk acara-acara misalnya reunian atau acara ulang tahun karena suasananya yang nyaman dan interiornya yang menarik jadi pas banget untuk tempat kumpul bersama teman-teman. 

Jadi, kalau weekend bingung mau ngapain, coba sesekali ke Latte Brunch and Fine Dining. Tempat yang lumayan oke untuk eat-love-friendship ^^

FYI : MBLEDOSS sekarang punya instagram looo.. Buat kalian yang hobi kuliner bisa follow ig : @mbledosfoodgram ^^

"We like, we eat, we post, we share!"




YANG BIASA TERNYATA BERHARGA.. WOW!

Hello, kancah muda!! Hari-hari ini lagi booming film Doraemon yang judulnya "Stand By Me". Semua (terutama temen-temen gw) lagi ribut pengen nonton film yang satu ini, karena film ini adalah ending dari film Doraemon yang sering kita lihat di TV setiap hari Minggu pukul 07.30 di RCTI (sampai hapal jadwalnya). Bukan promosi, bukan iklan, juga bukan cari sensasi, film Doraemon "Stand By Me" hanya tayang di Platinum Cineplex dan BIitzmegaplix. Sekadar mau pamer, malam ini gw bakal meluncur ke Sidoarjo buat nonton film ini bareng komunitas gw. Kenapa gw ke Sidoarjo? Karena Platinum Cineplex hanya ada di Sidoarjo, jadi jangan heran kalau akhir-akhir ini banyak orang Surabaya pergi ke Sidoarjo. Semua itu demi menonton film Doraemon "Stand By Me".

Nah, tulisan gw kali ini nggak membahas film Doraemon, karena kalau itu loe bisa nonton sendiri di cineplex terdekat. Gw mau membahas quote "Siapa sangka sesuatu yang kita anggap biasa setiap harinya ternyata begitu berharga". Akhir-akhir ini banyak banget yang pasang gambar Doraemon beserta quote tersebut dan gw jadi meresapi makna dari kalimat itu (ceileh..).


Berbicara tentang hal-hal yang biasa tetapi sebenarnya berharga pasti banyak banget dan nggak ada habisnya. Tapi gw coba membuat list seperti berikut ini.
1. TUHAN
Kalau bukan karena Tuhan, kita pasti nggak bakal ada di dunia ini. Ya bukan berarti gw nggak menghargai usaha orang tua kita dalam proses penciptaan kita. Tetapi kalau Tuhan nggak berkata ,"Jadilah!", gw jamin saat ini kita nggak bakal ada di dunia ini, kita mungkin masih menjadi..ehmm.. gw juga bingung jadi apa. Kita paling suka menganggap remeh yang namanya pemberian Tuhan. Salah satu contoh sederhana yang seringkali kita anggap remeh yaitu udara. Setiap hari, setiap saat, setiap detik, setiap helaan dan tarikan nafas semua makhluk pasti perlu udara. Setuju atau sependapat? Bisa loe bayangin kalau persediaan udara di dunia ini habis, gw jamin nggak sampai 5 menit semuanya bakal panik, berlarian kesana-kemari seperti kera sakti, dan akhirnya mati. Ngeri kan? Kita juga suka mengeluh, misalnya hujan lebat, kita sering bilang, “ Aduhhh..Banjir, basah, becek, nggak ada ojek” ala Cinta Laura. Padahal kalau nggak ada hujan, jangan harap padi bisa dipanen, ada sumber air minum aja udah untung-untungan. Pada akhirnya kita menganggap biasa keberadaan Tuhan. Kita anggap udah wajar kita bisa bernafas, kita bisa bergerak, makan, minum, main. Kita lupa kalau bukan karena Tuhan, menggerakan satu jari pun kita tidak akan bisa. Tanpa kita sadari, Tuhan itu selalu ada buat kita. Dia bukan pribadi yang biasa, Dia adalah pribadi yang sungguh berharga. Gw yakin tanpa Tuhan, gw bukan siapa-siapa, loe bukan siapa-siapa. 

2. ORANG TUA
Guys, tanpa kita sadari kita merasa yang sudah dilakukan oleh orang tua kita selama ini untuk kita adalah hal yang wajar mereka lakukan. Mereka mau banting tulang, banting meja, banting kursi, banting-bantingan untuk menghidupi kita adalah sesuatu yang memang seharusnya mereka lakukan. Ini adalah pemikiran yang SALAH. Orang tua kita mempunyai pilihan, mereka bisa membesarkan kita atau mereka mau menelantarkan kita. Ketika mereka memilih untuk melahirkan dan membesarkan kita, itu membuat kita berharga bagi mereka. Kita adalah hal yang tidak biasa, sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh, sehingga mereka menjagai kita dengan hati-hati dan penuh kasih sayang. Tetapi bagaimana dengan pandangan kita terhadap orang tua kita? Waktu gw remaja, gw tergolong anak yang nakal. Gw mengalami masa-masa pencarian jati diri, suka berontak, merasa diri sudah dewasa sehingga sulit diatur. Gw nggak pernah menghargai apa yang orang tua gw udah lakuin. Setiap keinginan gw harus diturutin, kalau nggak gw ngambek, mengurung diri di kamar sampai Mama gw bingung. Suatu hari Mama jatuh sakit dan harus dioperasi. Perasaan gw campur aduk, gw nangis sendiri di kamar, gw menyesali hal-hal konyol yang udah gw lakuin. Dari situ gw sadar kalau orang tua gw tuh berharga, gw nggak bisa bayangin gimana kalau mereka tiada. Mulai saat itu, gw mulai belajar menghargai orang tua gw. Meluangkan waktu bersama orang tua gw. Kita memang perlu bergaul dengan orang-orang  karena itu salah satu proses pembentukan karakter dan pribadi kita tetapi jangan sampai kita melupakan pembentuk karakter pertama kita yaitu KELUARGA terutama ORANGTUA. “Ingatlah, ketika kita beranjak dewasa, orang tua kita bertambah tua..”

3. TEMAN-SAHABAT
Ada pepatah mengatakan "mencari 1000 musuh itu gampang, tapi mencari 1 teman itu yang sulit" (kira-kira begitu kalimatnya). Dulu pas SD gw pernah jadi ketua geng (mengangkat diri sendiri jadi ketua geng tepatnya), pengikut gw banyak (baca: pengikut main lompat tali dan masak-masakan bukan pengikut aliran sesat), yang pengen gabung dalam geng gw lebih banyak lagi (karena gw punya 1 set mainan buat rumah-rumahan dan masak-masakan paling lengkap di sekolah). Karena banyaknya yang ngefans sama gw (baca: ngefans sama mainan gw), gw jadi congkak, jual mahal, sok keren, sok beken. Alhasil gw jadi suka gonta-ganti temen, satu hari gw temenan baik sama si A, besoknya gw musuhin dia tanpa sebab, gw gantian jalan sama si B. Gitu terus sampai matahari terbit dari barat. Intinya gw anggap teman itu seperti mainan, yang kalau gw bosan, gw cari yang baru, gw buang yang lama. Suatu hari gw pindah pulau, pindah kota, pindah rumah, pindah sekolah, walaupun belum pindah negara. Gw tinggal di pulau baru, kota baru, rumah baru, sekolah baru, dan jeng..jeng..jeng.. teman-teman baru. Disini gw mulai beradaptasi. Perlahan tapi pasti gw kangen sama teman-teman lama gw, yang walaupun gw suka jahatin tapi mereka tetep baik ke gw, tetap setia menemani gw entah karena mainan yang gw punya atau karena diri gw yang unyu. Gw mulai belajar menghargai teman-teman yang gw punya. Gw bertahan dan setia pada yang namanya "persahabatan". Karena mungkin gw bisa dapetin seribu bahkan sepuluh ribu orang yang mau main sama gw, tapi mungkin cuma satu atau dua orang yang mau setia menemani dalam suka dan duka kehidupan gw. Satu hal lagi yang gw belajar, teman-sahabat tidak akan selama-lamanya ada dalam sepanjang kehidupan kita. Mungkin yang dulunya suka makan bareng, main bareng, tidur bareng (ehm..) bisa jadi jarang berjumpa, ketemu aja susah apalagi makan bareng. Mungkin yang dulunya temen sekarang jadi demen..upss.. Yah, intinya dari semua kalimat ini hargailah teman-teman yang loe punya saat ini karena ada saatnya loe mungkin nggak akan bisa bersama-sama dengan mereka lagi, mungkin loe bakal nemu teman baru di lingkungan baru tapi loe nggak akan bisa dapetin sesosok teman yang sama persis luar-dalam sama seperti yang loe punya saat ini. A friend loves at all times -Proverbs 17:17

4. SEMUA HAL YANG LOE PUNYA SAAT INI
Sebenarnya inti dari semua kalimat di atas cuma satu,"Be grateful". Apapun yang loe miliki saat ini, bersyukurlah. Contohnya sandal jepit. Mungkin yang loe punya bukan sandal jepit bermerek tapi setidaknya loe punyanya sepasang. Coba aja loe bayangin cuma punya 1 biji doang, terus kaki loe satunya gimana dong? Pake kresek?. Jadi sepasang sandal jepit tu berharga, guys. Mereka rela bersentuhan dengan aspal yang panas demi melindungi kaki kita yang mulus. Jangan sia-sia kan sandal jepit yang loe punya saat ini, rawatlah mereka dengan baik, cuci setiap minggu. 

Salam, Mbledoss^^.. (agak gantung sih, tapi ya udahlah, yang penting udah cuap-cuap)

For the first time in my life, INDIA FOOD CULINARY!!

Salam, Mbledoss~


Time to Kutch-Kutch Hotahe ^^

Bosan dengan makanan bergenre barat, jepang, atau korea, akhirnya dengan usul salah satu temen, kita berencana untuk mencoba makanan India. 

Hari Sabtu tanggal 5 Desember 2014, gw segera melaksanakan niatan gw. Tempat makannya bernama Sitara di jalan Hayam Wuruk no. 54 A. Sebenarnya udah banyak yang bilang kalau makanan India tuh nggak sesuai dengan lidah orang Indonesia, tapi gw tetep keukeuh ke sana. Jadi begitu pulang kerja pukul 13.30, gw langsung jemput dua temen gw dan capcus ke Sitara. Karena jalanan macet dan tidak bersahabat, kita baru sampai di Sitara pukul 14.30.  

Begitu masuk ke dalam restoran, suasana India langsung terasa. Kami disambut dengan ramah oleh pelayan berseragam ala India, selain itu desain interior restoran juga khas dengan hiasan dan lukisan ala India.  Di ruangan selalu berkumandang lagu-lagu India yang bikin kita jadi pengen joget-joget sambil muterin tiang. 

Karena salah satu teman gw ada yang sudah berpengalaman makan makanan India, doi mengusulkan untuk memesan menu chicken tandori, dan kari India. Gw pun bertanya kepada pelayanan menu kari apa yang favorite disini dan sang pelayan yang ramah itu menjawab ,"Butter Chicken Curry." Awalnya temen gw ragu, dia lebih memilih kari biasa, karena masih bingung kami menangguhkan dulu menu karinya. Jadi untuk awal kami memesan chicken tandori, fish briyani (nasi khas India), garlic nan (roti yang dimakan dengan bumbu kari), dan satu macam roti yang gw lupa namanya. 


Bumbu cocolan yang disediakan di meja
Yang berwarna hijau rasanya seperti mint, yang berwarna orange adalah sambal extra hot. Kemudian ada bawang mentah dan satu bumbu yang gw nggak minat cari tahu karena bentuknya dan baunya aneh.
Chicken Tandori (Rp 75ribu)
Apa yang ada di bayangan loe pertama kali liat foto makanan ini? Mirip kayak ayam bakar kan? Hahaha.. 
Dan memang rasanya mirip seperti ayam bakar -.-", cuma bumbu rempahnya lebih kuat. Menurut gw sih lebih enak ayam bakar daripada chicken tandori tapi mungkin bagi penggemar makanan india, menu ini pasti lezat ^.^

Garlic Nan (Rp 22ribu)
Ini dia roti yang biasa ada di film-film India. Rotinya tipis dan di dalamnya berisi bawang. Sebenarnya Nan ini ada beberapa macam, Butter Nan, Cheese Nan, dll. Biasanya roti ini dimakan dengan cara dicocolkan ke bumbu kari. Tapi kalau dimakan biasa juga sudah enak. Gw doyan sama roti yang satu ini, hehehe.. 
Fish Briyani (Rp 75 ribu)
Ini nih nasi yang biasa dimakan sama orang-orang India. Namanya nasi Briyani. Ada Fish Briyani seperti yang gw makan, Lamb Briyani, Chicken Briyani, dll. Sebenarnya rasanya cukup enak, kayak nasi goreng tapi sedikit lebih terasa rempah-rempahnya. Ikannya juga enak dan gurih. Tapi daunan hijau yang di atasnya itu bener-bener bikin eneg, rasanya tajam, dan bikin nasinya terasa aneh. Pokoknya nggak sesuai deh sama indera perasa gw. Mungkin lain kali gw harus pesan tanpa ada dedaunan hijau di atasnya. 
Roti yang gw lupa namanya (Rp 20ribu)
Roti tipis banget lebih tipis daripada Nan dan tanpa isi. Makannya juga dicocol dengan bumbu kari. Gw nggak seberapa doyan karena rasanya hambar dan gosong doang kalau dimakan tanpa kari.
Butter Chicken Curry (Rp 75ribu)
Ini lah dia menu rekomendasi dari si pelayanan ramah.
Akhirnya gw dan temen2 pesan juga menu ini. Dari penampilan pertama sih nggak menarik tapi gwpositif thingking aja. Awalnya gw coba dulu ayamnya. Dan pada gigitan pertama, astagaaa, gw langsung eneg. Menteganya beda dengan yang biasa gw makan, dan rasanya langsung bikin gw cepet-cepet minum air buat bisa nelen. Terus gw coba roti diolesi dengan bumbu karinya, dan tetep eneg walaupun lebih baik daripada cuma makan ayamnya. Akhirnya gw nggak ambil lagi deh, cukup makan Garlic Nan tanpa bumbu. Temen gw yang pernah makan sebelumnya sih doyan-doyan aja. Mungkin emang lidah gw yang Indonesia banget jadi nggak cocok sama seleranya masakan India.


Jadi komentar gw untuk makanan India ini, hmmm.. Susah dijelaskan dengan kata-kata. Not too bad, but I'll think twice to repeat it.Tapi buat loe-loe yang doyan makanan India atau mungkin orang India asli yang sedang ada di Indonesia, tempat ini boleh menjadi pilihan makan kalian ^.^

Jumat, 05 Desember 2014

Cinta Kerdil Anak Ingusan

Sekitar umur 5,5 tahun, gw sekeluarga pindah ke Sumatra tepatnya di Bandar Lampung. Sebelumnya gw tinggal di Madiun, Jawa Timur. Gw masih kelas TK nol kecil (istilah jaman dulu) waktu papa ngumumin dia dipindahtugas ke Sumatra. Sebagai anak kecil yang masih polos dan lugu, yang membaca masih terbatas sampai ejaan kata "Ibu" dan berhitung baru sampai angka 10, gw cuma bisa ngikut doang dengan keputusan orangtua. Tanpa ada salam perpisahan dengan teman-teman maupun gebetan (walau masih TK gw udah punya gebetan, namanya Ari), gw sekeluarga terbang ke Lampung. 

Masalah muncul ketika mama-papa gw bingung memutuskan sekolah gw. Karena TK gw belum lulus sedangkan uang masuk sekolah dari perusahaan cuma dikasih satu kali. Umur gw belum cukup buat masuk kelas 1, sedangkan kalau gw ngulang TK lagi berarti gw bakal lebih telat 1 tahun daripada teman-teman yang seangkatan sama gw. Entah gimana cerita dan prosesnya, akhirnya gw dimasukkan ke kelas 1 SD sama papa dalam usia 5,5 tahun dan dalam keadaan belum bisa baca tulis dengan lancar. Gw masih inget waktu pertama kali masuk SD, gw duduk paling depan, gw lihat papan dan gw nggak ngerti apa yang tertulis di papan itu. Gw juga pernah bosen di kelas karena pelajarannya tulis menulis, gw bikin kegaduhan, nangis jejeritan, minta supaya pelajarannya diganti menyanyi aja. 

Awal masuk SD, papa pernah bilang gini," Nanti santai aja, nggak usah dibuat beban. Kalau nggak naik kelas juga nggak apa-apa, soalnya umurmu belum cukup". Kata-kata penghiburan banget. Tapi kenyataannya tiap kali nilai gw jelek, gw disuruh ngepel 100 kali di lantai satu rumah gw yang gedenya nggak kira-kira buat ukuran anak SD. Untungnya, papa gw nggak tegaan, jadi baru tiga puteran gw ngepel udah disuruh berhenti. Nah, yang paling gw inget adalah perjuangan mama gw. Sebulan pertama, mama gw dengan gigih selalu menemani di luar kelas, mama dengan rajinnya mencatat setiap pelajaran dengan mengintip melalui jendela kelas begitu juga dengan mama-mama yang lain. padahal seringkali guru di dalam kelas ngusir-ngusir mereka kayak satpol PP ngusir pedagang kaki lima di pinggir jalan. Akhirnya dengan perjuangan mama gw dan tekanan ngepel dari papa gw, dengan bangga gw sukses meraih juara 1 waktu kelas 1. Gw waktu itu seneng banget, walaupun gw orang ke 7 yang dapet juara 1 di kelas. Jadi kalau di Lampung tuh sistemnya rangking ditulis : 1.1, 1.2, dst, tergantung jumlah berapa orang yang rangking 1 dalam 1 kelas. Gw nggak tahu apa sistem ini hanya ada di luar pulau, karena waktu gw sekolah di Jawa tuh sistemnya ya rangking 1 cuma 1 orang, rangking 2 juga cuma 1 orang, nggak ada yang double-double

Terlepas dari masa-masa sulit sebagai anak SD yang umurnya lebih  cocok masuk TK, gw juga mengalami yang namanya masa jatuh cinta. Tepatnya waktu gw udah kelas 4 SD, kebetulan gw selalu jadi ketua kelas dan setiap ketua kelas selalu ada wakilnya. Wakil gw waktu kelas 4 SD namanya David. Gw lupa nama panjangnya, tapi gw masih ingat dengan jelas wajahnya. David ini tipe-tipe anak kecil yang kepengen cepet-cepet pacaran. Setau gw dia suka nembak sana-sini sebelum sekelas sama gw. Entah dia ini korban sinetron atau korban didikan kakak-kakanya yang udah gede. Sebagai pasangan ketua kelas dan wakil ketua kelas, gw sama David sering jalan bareng. Di kelas, di kantin, di area bermain, di lapangan basket, di perpustakaan, kecuali di toilet. Tiada hari tanpa bertemu David kecuali salah satu dari kita nggak masuk sekolah. Seperti artis-artis pada umumnya yang suka terlibat cinlok di lokasi syuting, maka cinloklah kita di sekolah. Ada rasa kehilangan muncul jika kami tidak berjumpa (anak SD yang lagi kasmaran juga ngerasain), ada rasa khawatir ketika dia bermuka muram (mulai lebay), yah intinya seperti itu yang gw dan dia rasakan. Singkat cerita, David nembak gw. Kejadiannya sore hari waktu kita lagi duduk di jungkat-jungkit sekolah, sebagai anak SD yang polos, nembaknya pun simpel. "Mau nggak jadi pacarku?" tanya David malu-malu. Gw langsung bilang iya tanpa memahami apa arti dari pacaran. Yang penting gw suka, dia suka. Titik. 

Semenjak pacaran, gw sama David makin akrab. Kita mendiskusikan banyak hal bersama. Karena masih SD, hal-hal yang dibicarakan pun hal-hal sederhana, kita nggak sampai membicarakan masalah kenapa terjadi krisis moneter di Indonesia dan hal-hal berat lainnya. Kita hampir tidak pernah bertengkar, mungkin sesekali kita marahan karena lupa buat nyisain permen atau kue yang kita bawa dari rumah. Tidak ada pembicaraan mengenai masa depan, ketemu orang tua, atau curiga bau-bau perselingkuhan. Semuanya mengalir indah, tanpa beban dan tekanan...

Suatu hari, papa kembali membawa kabar gembira versinya. Kami sekeluarga akan kembali lagi ke pulau Jawa. Gw nggak bisa menggambarkan perasaan gw waktu itu. Mungkin gw agak sedih karena harus berpisah dengan David dan temen-temen gw di sekolah, harus meninggalkan kota yang telah memberikan kenangan dalam hidup gw. Gw pergi tanpa sempat mengucapkan salam perpisahan. Tiba-tiba pas nulis blog ini gw jadi kepikiran gimana ya perasaan David waktu gw udah nggak pernah muncul di sekolah lagi, atau waktu dia akhirnya tahu kalau gw pindah ke pulau Jawa tanpa kasih kabar ke dia. Dan akhirnya gw sadar, cinta gw waktu SD itu cinta yang kerdil. Kita sebenarnya cuma mau bahagiain diri kita sendiri, kita nggak peduli sama pasangan kita. Ketika ada masalah kita cuma mau menang sendiri, kita bahkan males perjuangin apa yang disebut cinta. Mungkin banyak yang bilang inilah cinta monyet. Tapi kalau gw liat sih monyet cukup setia sama pasangannya mereka mau berkorban demi monyet yang mereka cintai. Jadi gw kasih nama cinta gue ini "Cinta Kerdil". Usia, kedewasaan mental, dan sudut pandang gw masih kerdil buat menjalin suatu hubungan yang disebut cinta. 

Cinta bukan hanya rasa suka tetapi rasa bertanggung jawab untuk menjalaninya. Cinta yang baik akan membentuk kita menjadi karakter yang lebih baik. Dalam cinta kita saling belajar bagaimana kita menerima dan diterima, melengkapi dan bukan saling mengalahkan. Ada pertandingan dalam cinta. Pertandingan memperbaiki diri sehingga kita bisa saling melengkapi menjadi satu bagian yang utuh. Dan yang pasti cinta yang dewasa itu kita tahu mau dibawa kemana hubungan ini. 


Salam Mbledoss! 




Selasa, 02 Desember 2014

MBLEDOS GOES TO THE PAST

Hello again, gw mau flashback ke beberapa tahun lalu nih. Check it out!

Sejak tahun 2008, gw resmi jadi anak kos-kosan. Tepatnya bulan Agustus, gw hijrah ke Surabaya buat menempuh hidup baru di bangku kuliah(loe bisa itung sendiri berarti gw udah umur berapa sekarang). Awalnya gw nggak ada rencana buat kuliah di Surabaya, gw cenderung pengen ke Malang, kuliah di universitas negri jurusan kedokteran. Sayang semuanya pupus karena gw cuma belajar ala kadarnya waktu tes SPMB. Untungnya, mama dengan insting keibuannya (kerasa anaknya nggak tembus SPMB T.T) dengan sigap udah mendaftarkan gw di salah satu universitas swasta yang berada di kota Surabaya. Kepindahan gw di Surabaya diwarnai berbagai insiden dari yang genting sampai yang lebay. 

Insiden pertama, gw belum ada tempat tinggal di Surabaya tiga hari menjelang OSPEK. Mama sempet histeris kok gw nggak ada persiapan sama sekali mau kuliah di Surabaya, tempat tinggal aja belum dapet. Yah, jujur gw rada malas pindah ke Surabaya. Ogah-ogahan, nggak semangat, kurang greget. Habis mama ngomel, gw akhirnya berangkat ke Surabaya cari kos-kos an. Karena waktu itu sampai Surabaya udah sore dan gw berangkat sama temen gw yang mau pindahan ke kos barunya, jadi gw ambil kamar di kos yang sama dengan temen gw. Kamarnya sisa satu dan kecil banget, pendinginnya cuma kipas angin.

Insiden kedua terjadi dua hari sebelum OSPEK. Gw sama mama-papa berangkat ke Surabaya buat pindahan kos. Acara pindahan berlangsung cepat karena barang-barang yang gw bawa dari rumah tergolong minimalis, mengingat kamar kos gw yang juga minimalis. Pulangnya dari Surabaya, kita bertiga shock melihat gembok pintu pagar udah lepas, dan pintu dalam terbuka sedikit padahal nggak ada orang di rumah. Ada sih anjing gw tapi ukuran badannya kecil dan gw yakin dia nggak bakal bisa buat gigit gembok sampe lepas atau jebolin pintu pake badannya. Mama langsung masuk lari ke dalam rumah dan ternyata rumah gw KEMALINGAN. Gw kaget, gak terima, apalagi pas ngecek kamar gw, laptop kesayangan gw amblas, ilang, lenyap tak berbekas. Papa langsung panggil polisi dan dalam sekejap rumah gw udah kayak rumah selebriti kena razia. Wartawan-wartawan pada datang, polisi mondar-mandir mencari bukti-bukti yang bisa dijadikan petunjuk. Gw cuma bisa duduk sambil ngelusin kepala anjing gw, dan gw perhatikan hidung anjing gw berdarah, entah apa yang dia lakuin waktu maling masuk ke rumah gw. Tiba-tiba sisi mellow gw keluar, gw mulai bertanya-tanya apakah ini mungkin jadi petunjuk kalau gw sebenarnya nggak ditakdirkan kuliah di Surabaya. Kenapa di saat gw harus kuliah dan memerlukan biaya nggak sedikit, rumah gw malah kemalingan?? 

Insiden ketiga (insiden lebay), terjadi di hari Minggu sebelum OSPEK dimulai. Dengan keadaan masih shock dan sedikit trauma akibat kemalingan, gw berangkat ke Surabaya. Begitu sampai di kos baru, gw kenalan sama temen-temen satu kos. Karena masih anak baru jadi gw menampilkan sosok kalem, diem, malu-malu (tapi pada akhirnya temen-temen gw tau sifat asli gw yang liar, nakal, brutal kayak kera sakti). Sore harinya, karena laper gw putusin buat masak nugget (makanan wajib anak kos setelah indomie). Lagi asyik-asyiknya goreng nugget, eh terjadilah letusan minyak dari wajan tempat gw masak. Minyak panas itu langsung nempel dengan sempurna di lengan gw. Terus terang aja ya, ini pertama kalinya gw goreng nugget sendiri dan langsung kena letusan minyak panas, bayangin perasaan gw waktu itu. Akhirnya gw cepet-cepet menyelesaikan acara goreng-menggoreng. Gw masuk kamar dan gw menitikkan air mata gw yang langka. Lagi-lagi, sambil menggosok lengan dengan minyak cap lebah, gw bertanya-tanya, apa bener keputusan gw buat kuliah di Surabaya, kenapa cobaan ini silih berganti? Kenapa?? #versi lebay. 

Masih banyak banget insiden-insiden selama masa perkuliahan gw. Tapi kalau diingat-ingat lagi kejadian-kejadian dalam hidup gw buruk atau baik, semuanya adalah proses pembelajaran dan pendewasan dalam hidup gw. Satu hal yang pasti gw bersyukur Tuhan menempatkan gw di Surabaya, gw bertemu dalam suatu komunitas yang mengenalkan gw akan kasih Tuhan dan gw belajar untuk tidak memprotes jalan Tuhan tapi belajar menikmati jalan yang telah disediakanNya. 

So girls and boys, ladies and gentleman, mr. and mrs. , tidak ada yang kebetulan di dunia ini, selama kita menyerahkan hidup kita di dalam tangan Tuhan , semua sudah Tuhan atur, rancanganNya yang terbaik. Mungkin kita tidak bisa melihat apa tujuannya sekarang tapi percayalah suatu saat nanti kalau kita melihat kembali kehidupan kita, kita akan tersenyum dan mengatakan, "Thanks GOD, You are the perfect planner". 

Happy Tuesday^^
Salam, MBLEDOS!


Senin, 01 Desember 2014

Hello, MBLEDOS!

Halo, ini pertama kalinya gw coba-coba bikin blog. Idenya juga baru aja tercetus kemarin malem, waktu lagi jalan sama temen-temen. Di tulisan pertama ini gw mau jelasin asal usul nama "MBLEDOS" pada blogger gw. 
Bagi orang-orang di luar jawa mungkin pada asing dengan kata "MBLEDOS". Kata ini memang asli berasal dari Jawa yang artinya "MELEDAK". Kenapa gw pilih nama "MBLEDOS"? Nah, begini sejarahnya.

Hari minggu kemarin, tepatnya tanggal 30 November 2014, gw sama temen-temen gw mutusin buat coba makanan seafood di daerah Kapasan, Surabaya. Cerita makanannya bakal gw posting setelah ini ya (promosi). Total jumlah kita 8 orang, terdiri dari 6 cewe kece dan 2 cowo yang tersesat (uppss). Nah karena keterbatasan tranport jadi kita terpaksa merelakan 1 cewe kece dan 2 cowo tersesat naik motor sedangkan yang lain jadi satu mobil. Perjalanan yang setengah buta arah dan tujuan ini cukup menyenangkan sampai kita ngelewatin satu tempat makan yang unik banget. Kalimat pertama yang kebaca sih "Korea vs Jepang", suasananya cukup rame, dan kelihatannya menarik sampai tiba-tiba salah satu temen gw, sebut saja "Bunga" ngeliat nama tempat makannya. Si Bunga ini dengan sedikit tawa histeris, " Ih, apaan tuh nama tempatnya "MBLEDOS", hahahahaha.." Gw yang lagi nyetir kalem jadi agak kaget, masa sih nama tempat makan korea vs jepang kayak gt namanya.  Temen-temen gw langsung sibuk ngetawain tuh tempat makan. Setelah agak geli sama nama tempat makannya, gw jadi salut sama yang punya tempat makan itu, pasalnya doi cari nama yang langsung mengusik hati dan pikiran, korea vs jepang tapi namanya mbledos, nah lo perpaduan budaya jawa dan asia, bikin orang jadi penasaran kayak gimana rasanya. Nah langsung aja ke pokok sejarahnya, kemarin ada satu temen yang baru pertama kali ikutan makan bareng, gw iseng-iseng ngomong," Eh, sebagai member baru, loe bayar ya biaya anggota, 100 ribu buat awal masuk, terus tiap bulan loe bayar iuran 50 ribu.." Langsung satu mobil pada ngakak semua terus gw tambahin lagi," Nanti tiap tahun, kita rayain anniversary masuknya loe di grup ini.." Semakin histerislah tawa satu mobil, maklum keliatannya dari luar memang temen-temen gw kayak cewe kalem tapi kalo udah ketawa jangan ditanya lagi seremnya, kuntilanak aja langsung sembunyi karena malu kalah serem. Singkat cerita kita sampai di tempat makan, kita makan, ketawa-ketawa, terus jalan pulang deh. Di sepanjang acara kita promosi sama temen gw yang baru ikutan. Doi kan kurus banget, sedangkan gw sama temen-temen yang lain yah chubby-chubby lucu gimana gitu. Jadi temen gw yang lain, kita sebut saja "Mawar" bilang gini,"Eh loe ikutan sama kita deh kalo makan-makan, gw jamin nggak sampai sebulan loe bakal gendutan.." Temen yang dimaksud, kita sebut aja "Mini" cuma ketawa. Temen gw adiknya Bunga, kita sebut saja "Melati" langsung nimpalin," Beneran lo, liat gw, baru dua bulan makin tembem.. Hahaha.." Akhirnya di mobil gw bilang," Kita bikin blog aja kan seru tuh. Apa ya namanya?" Kebetulan waktu itu kita lewatin lagi rumah makan "MBLEDOS". Bunga langsung nyeletuk," Ya udah, "MBLEDOS" aja soalnya pada jadi gendut semua nih. Hahaha.." Sekali lagi satu mobil tertawa histeris termasuk gw. Sepanjang perjalanan gw jadi kepikiran pengen juga bikin blog yang bisa bermanfaat, yang lucu, yang menghibur. Akhirnya setelah pertimbangan semalam, maka dibuatlah blog ini. Harap dimaklumi jika ada ketidakjelasan kalimat karena gw dasarnya bukan penulis tapi percayalah gw tetap berusaha pakai bahasa Indonesia yang bisa dimengerti sama orang-orang Indonesia. 

So, this is my first blog, enjoy it ^^
Salam, MBLEDOS!