Masih dalam judul "NDARJO DEMI EMON", gw mau lanjutin suka-duka gw ke Sidoarjo demi Doraemon. Gw akhirnya bisa tiba di kos gw dengan selamat dan tanpa kekurangan apa pun, malah ketambahan bau-bau terasi gara-gara ngelewatin pabrik terasi. Gw mandi kilat, gw sisiran kilat, gw ganti baju kilat, intinya semua serba kilat, karena gw udah terlambat dari jam yang ditetapkan. Gw segera meluncur ke tempat kumpul. Total jumlah kami yang berangkat dari Surabaya ada 9 orang, sedangkan 1 orang langsung berangkat dari rumahnya. Transport yang kami gunakan adalah 2 mobil mungil yang lucu dan menggemaskan. Kecemasan yang gw rasakan adalah ini pertama kalinya gw bawa mobil keluar kota (walaupun cuma di Ndarjo), gw masih belum lihai dalam hal parkir, dan terakhir cuma 1 orang (namanya Gabby) yang tahu jalan di Ndarjo dan mall yang yang akan kami tuju. Gw secara pribadi pengen Gabby ada di mobil gw, karena dia yang tahu jalannya. Tapi takdir berkata lain, Gabby masuk ke mobil satunya. Jadi gw berpesan pada Gerry (yang punya mobil) supaya pelan-pelan jalannya karena gw takut ketinggalan. Kami pun mulai meluncur pelan namun pasti. Di mobil gw berisi 5 orang cewek cantik, mandiri, dan baik hati yaitu gw, Mei, Mauren, Vio, dan Intan (semoga mereka nggak baca ini karena gw takut mereka jadi congkak). Sayangnya, nggak ada satu pun dari kita yang tau jalan ke Ndarjo. Kita buta arah, kita tak tahu kemana harus melangkah.
Semua indah pada awalnya, kami bercanda dan tertawa bahagia di dalam mobil. Gw santai ngikutin mobil Gerry di depan. Prahara mulai terjadi waktu sampai di Jalan Ahmad Yani. Terjadi sedikit kemacetan, gw ambil jalur kanan,sedangkan Gerry ambil jalur tengah. Ternyata, jalur yang gw ambil jadi lancar banget sedangkan jalur tengah tetap macet, alhasil gw malah ngelewatin mobil Gerry. Gw nyalip dia. Gw panik, bingung, ini gw harus kemana. Semua yang ada di dalam mobil gw juga ikutan bingung, mereka berusaha menghubungi orang-orang di mobil Gerry, menanyakan kemana jalan yang harus diambil. Akhirnya kita mendapatkan petunjuk : Lewat tol yang persis berada di sebelah kiri Cito (Mall City of Tomorrow). Gw masih bingung, seingat gw sih sebelah kiri Cito jalan kecil. Tapi ternyata bukan itu yang dimaksud. Kami berputar di Bundaran Waru tetapi tidak sampai putar balik, ambil arah kanan, dan ada jalan tol menanjak tulisannya Sidoarjo, Gempol, Porong. Gw tanya sama Intan, dia jawab iya, naik aja. Gw naik ke tol itu. Mei langsung teriak histeris, dia bilang salah, harusnya lewat tol yang ada di sebelah kiri, karena memang di tulisannya tanda panahnya ke kiri. Gw jadi panik lagi. Ini yang bener gimana. Akhirnya gw tanya petugas tolnya dan syukurlah ternyata benar, tinggal lurus aja udah Sidoarjo. Gw tanya dimana Sun City Mall (tempat gw mau nonton), si petugas malah bingung dan bertanya kepada temannya, setelah itu dia diem, nggak menjawab pertanyaan gw. Gw tanya ulang lagi, dia tetap diem. Gw jadi agak sebel, akhirnya gw kembali melaju. Intan menenangkan, dia bilang kata Fhelix lurus aja, nanti ketemu gerbang tol Sidoarjo 1 baru masuk, mallnya deket ada di sebelah kiri. Perjalanan lewat jalan tol jadi berasa mau pergi jauh. Kita excited banget walaupun masih ada kecemasan karena masih agak abu-abu sama jalannya. Setelah menempuh 10km, akhirnya kami menemukan gerbang tol Sidoarjo, Vio bertanya dengan polos, loh tol 1 nya yang mana kok cuma ada tulisan gerbang tol Sidoarjo. Di sebelah kanan tol ada mall dengan tulisan Matahari, Mei langsung bilang,"Eh, itu bukan mallnya?" Gw bingung karena posisi mobil ada di sebelah kiri sedangkan mall ada di sebelah kanan. Akhirnya mobil rame lagi, ada yang bingung cari tulisan Tol Sidoarjo 1, ada yang maksa kalau sebelah kanan itu mall yang kita tuju. Gw pegang setir, gw menutup mata, gw pura-pura mewek. "Tenangin hati gw, plis," pinta gw dengan maksud bercanda. Semua orang dalam mobil ketawa, Mauren menepuk-nepuk pundak gw. Akhirnya kita sampai di petugas tol, sambil membayar, gw bertanya dengan suara agak keras (karena trauma dikacangin sama petugas tol sebelumnya) dimana Sun City Mall. Syukurlah petugasnya baik, dia bilang tinggal lurus aja, nanti di sebelah kiri jalan. Gw tersenyum manis dan menatap penuh terima kasih kepada petugasnya.
Akhirnya kami sampai ke Sun City Mall, kami semua bahagia dan terharu karena berhasil melewati semua rintangan yang ada. Tapi ternyata rintangan kami belum selesai. Mall nya ramai banget, terutama tempat parkirannya. Gw tanya sama satpam-satpam yang berjaga di tiap baris parkiran, jawabannya cuma "penuh, maju aja". Maju aja terus sampai film Doraemonnya tinggal kenangan, pikir gw sebel. Akhirnya setelah sampai di ujung bahkan hampir keluar mall, kita dapat tempar parkir di depan Pizza Hut. Satpam yang merangkap sebagai tukang parkir pun mulai memberi aba-aba ke gw. Tapi ada yang aneh dengan aba-aba si satpam.
Satpam: Kanan..Kanan..
(gw banting setir ke kanan sambil mundur)
Tiiit..tiiittt.. (Sensor belakang mobil gw bunyi). Gw berhenti.
Satpam: terus..terus.. Ya, seperti tadi..
Gw diem aja, ngeliatin satpamnya. Gw akhirnya milih buat maju dulu sambil banting setir ke kanan. Mei yang ada di sebelah gw mencoba membantu.
Mei : Kiri.. Kiri..
Satpam : Kanan... Kanan..
Gw melihat belakang, harusnya ke kiri. Gw lihat lagi satpamnya.
Satpam : Maju dulu..Maju dulu..
Gw maju ngikutin kata-katanya.
Satpam : Yak, mundur.. Seperti tadi, ya seperti tadi..
Gw noleh ke temen-temen gw di belakang.
Gw : Eh, satpamnya nggak bisa markirin nih..
Langsung semua ketawa. Gw heran sih kenapa mereka tertawa tapi mereka bilang wajah gw waktu ngomong satpamnya nggak bisa markirin lucu banget. Oke, thanks.
Akhirnya gw mengikuti insting gw dan petunjuk dari Mei buat parkir, sekitar 5 menit kemudian kami sukses parkir dengan rapi dan lurus. Dan kita pun berjalan menuju lobby tempat dimana teman-teman yang lain sudah menunggu.
Kesan gw keluar kota yang gw nggak tahu tempatnya itu asyik, bikin adrenalin meningkat karena gw panik berkali-kali, lucu, menegangkan. Pesan gw : pastikan setidaknya ada 1 orang yang tahu jalan, 1 orang yang bisa menenangkan di kala kamu panik, dan 1 orang yang tetap ceria apa pun situasinya.